Disdag Mataram memperjuangkan dana kegiatan pasar murah tidak dialihkan

id pasar,murah,mataram

Disdag Mataram memperjuangkan dana kegiatan pasar murah tidak dialihkan

Seorang pembeli sedang memilih cabai di Pasar Kebon Roek Ampenan, Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat. (Foto: ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Dinas Perdagangan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, akan memperjuangkan agar anggaran kegiatan pasar murah untuk menyambut bulan Ramadhan 1442 Hijriah tidak kena dialihkan.

"Insya Allah, dalam waktu dekat ini kita akan konsultasi lagi dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kota Mataram, dan kita akan perjuangkan agar kegiatan pasar murah tetap dilaksanakan," kata Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram H Amran M Amin di Mataram, Selasa.

Namun demikian, Amran tidak dapat menyebut nominal besaran alokasi anggaran untuk kegiatan pasar murah, karena refocusing anggaran di masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD) sifatnya masih umum.

Dikatakan, kegiatan pasar murah menjelang bulan puasa dan Idul Fitri, setiap tahun tetap dilaksanakan untuk mendekatkan pelayanan dan membantu pemenuhan kebutuhan masyarakat menjelang puasa dan Idul Fitri.

Tapi selama pandemi COVID-19, kegiatan pasar murah dilaksanakan sesuai dengan protokol kesehatan. "Rencananya, kegiatan pasar murah akan kita laksanakan sebanyak enam kali masing-masing kecamatan satu kali," katanya.

Sementara menyinggung tentang harga kebutuhan pokok saat ini, Amran mengatakan, sejauh ini harga kebutuhan pokok di sejumlah pasar tradisional masih stabil, kecuali cabai yang hingga saat ini harganya masih tinggi hingga mencapai Rp150.000 per kilogram.

"Kalau untuk kebutuhan pokok lainnya, rata-rata harganya masih stabil dan informasi dari Disdag Provinsi NTB belum ada stok kosong," katanya.

Misalnya untuk beras medium harganya masih Rp8.500 per kilogram, beras premium Rp10.000 per kilogram, gula pasir putih dan kuning juga masih Rp12.500 per kilogram, minyak goreng kemasan Rp14.00 per liter dan telur ayam broiler Rp1.400 per butir.

Sementara harga komoditas pertanian seperti bawang merah masih diangka Rp26.000 per kilogram, bawang putih Rp25.000 per kilogram, tomat Rp4.000 per kilogram, dan cabai rawit Rp140.000-150.000 per kilogram.

"Harga cabai yang tinggi ini terjadi secara nasional karena keterbatasan stok," katanya.