Pengelola pasar tradisional di Kota Mataram divaksin COVID-19

id vaksin,covid,pasar

Pengelola pasar tradisional di Kota Mataram divaksin COVID-19

Jajaran pengelola pasar tradisional di Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, divaksin COVID-19. (Foto: ANTARA/Disdag Mataram)

Mataram (ANTARA) - Dinas Perdagangan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, memfasilitasi pemberian vaksin COVID-19 kepada para pengelola pasar tradisional di kota itu, sebagai upaya pencegahan penularan COVID-19.

"Petugas pengelola di 19 pasar tradisional yang divaksin meliputi kepala pasar dan wakilnya, petugas urusan tata pasar, petugas keamanan, kebersihan, juru pungut retribusi pasar. Jumlahnya sekitar 200 orang," kata Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram H Amran M Amin di Mataram, Selasa.

Kegiatan vaksinasi COVID-19 bagi pengelola pasar yang dipusatkan di kantor Dinas Perdagangan Jalan Lingkar Selatan tersebut, bekerja sama dengan tim dari Dinas Kesehatan Kota Mataram.

Kegiatan dilaksanakan secara bertahap, termasuk kepada jajaran aparatur sipil negara (ASN) dan non-ASN di Disdag Kota Mataram, yang merupakan bagian dari kegiatan vaksinasi COVID-19 massal di Kota Mataram.

Menurut Amran, pemberian vaksin COVID-19 terhadap pengelola pasar tradisional ini dinilai penting dan prioritas karena mereka setiap hari berinteraksi dengan banyak orang.

"Kalau sudah divaksin, setidaknya para petugas sudah memiliki sistem kekebalan tubuh yang maksimal sehingga bisa menangkal penularan COVID-19," katanya.

Asisten I Bidang Administrasi Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Mataram Lalu Martawang sebelumnya mengatakan, kegiatan vaksinasi COVID-19 massal yang saat ini sedang berlangsung dimaksudkan untuk mempercepat cakupan target vaksinasi di Mataram dengan target 295.000 orang, berusia di atas 18 tahun.

"Kegiatan pelayanan vaksinasi COVID-19 secara massal, sesuai instruksi Wali Kota Mataram yang meminta agar kegiatan dilakukan lebih akselertaif," katanya.

Dengan demikian, Mataram bisa mengambil peluang apabila ada stok vaksin di daerah lain yang tidak dimanfaatkan, dialihkan untuk kegiatan vaksinasi di Mataram.

"Sebaliknya, jika kita yang lambat melakukan vaksinasi maka kuota vaksin kita akan dialihkan ke daerah lain. Jadi kita ingin mengambil peluang mendapatkan vaksin dari daerah lain agar kita bisa segera kembali ke kehidupan normal sebelum pandemi," katanya.