Guardiola ungkapkan cara menghentikan Haaland

id Pep Guardiola,Erling Haaland,Manchester City,Borussia Dortmund,Liga Champions

Guardiola ungkapkan cara menghentikan Haaland

Manajer Manchester City Pep Guardiola saat mendampingi timnya menghadapi Borussia Moenchengladbach dalam leg kedua 16 besar Liga Champions di Stadion Puskas Arena, Budapest, Hongaria, Selasa (16/3/2021). (ANTARA/REUTERS/Bernadett Szabo)

Jakarta (ANTARA) - Pep Guardiola mengatakan bahwa peluang terbaik Manchester City untuk menghentikan Erling Haaland adalah membuat sang penyerang tidak mendapatkan banyak peluang.

Manchester City akan menghadapi Borussia Dortmund yang diperkuat Haaland pada leg pertama perempat final Liga Champions pada Rabu dini hari WIB.

Penyerang berpaspor Norwegia itu telah menjelma salah satu pemain paling diminati di Eropa setelah mencetak 33 gol dalam 32 penampilan untuk klub Bundesliga tersebut musim ini.

City termasuk di antara klub yang banyak dikaitkan dengan kepindahan pemain berusia 20 tahun itu, meski Guardiola pekan lalu menegaskan bahwa klubnya tidak mampu untuk mendatangkan Haaland sebagai pengganti Sergio Aguero, yang akan hengkang akhir musim ini.

"Ia luar biasa, semua orang tahu itu. Orang buta bisa menyadari bahwa ia luar biasa, tidak perlu menjadi pelatih untuk menyadarinya," kata Guardiola tentang Haaland dalam sebuah konfrensi pers, yang dikutip Goal pada Senin.



Ditanya tentang bagaimana cara City menghentikannya, Guardiola menambahkan, "Para penyerang yang mencetak gol akan mencetak lebih banyak gol ketika mereka berada di kotak penalti kami. Ketika mereka berada lebih lama di luar kotak penalti kami, mereka memiliki lebih sedikit peluang."

"Bukan hanya Haaland - Vardy, Salah, Gabriel (Jesus), Aguero - semua striker di seluruh dunia mereka ingin berada di kotak penalti lawan sesering mungkin. Jadi cara terbaik adalah menghalangi mereka agar tidak sering berada di sana."

City saat ini unggul 14 poin di puncak Liga Premier, dengan begitu Guardiola memiliki peluang nyata untuk meraih empat trofi sekaligus musim ini. Namun, Liga Champions tetap menjadi trofi tersulit untuk dimenangkan.

Guardiola pernah dua kali meraih gelar Liga Champions ketika masih melatih Barcelona, tetapi sejauh ini gagal melampaui perempat final dalam empat musim bersama City.