DELEGASI AUSTRALIA-INDONESIA INSTITUTE TEMUI GUBERNUR NTB

id

     Mataram, 24/2 (ANTARA) - Delegasi Australia-Indonesia Institute menemui Gubernur Nusa Tenggara Barat TGH. M. Zainul Majdi di Mataram, Kamis, guna memantapkan jalinan kerja sama antarmasyarakat kedua negara terutama di daerah itu.

     Delegasi Australia-Indonesia Institute (AII) itu dipimpin oleh Prof Tim Lindsey dari Asian Law Center, University of Melbourne.

     Duta Besar Australia untuk Indonesia Greg Moriarty juga ikut dalam rombongan delegasi AII selama kunjungan dua hari di Pulau Lombok, NTB 24-25 Februari 2011.

     Usai pertemuan di ruang kerja Gubernur NTB, Moriarty mengatakan, selain mendampingi delegasi AII itu, dirinya juga menginformasikan kepada Gubernur NTB beserta jajaranya tentang jalinan kerja sama Australia-Indonesia yang masih terus berkelanjutan.

     "Selain membicarakan hubungan antarmasyarakat Australia dan Indonesia, juga membahas perkembangan politik dan ekonomi di Indonesia untuk kelanjutan kerja sama di masa mendatang," ujarnya.

     Khusus kerja sama Australia-Indonesia di NTB, Moriarty menyebut antara lain bidang pendidikan yang disebut-sebut sebagai proyek nyata yang masih berlanjut hingga sekarang sejak 2008 lalu.

     Bidang kerja sama lainnya yakni pembangunan infrastruktur jalan nasional sepanjang 89 kilometer yang dikemas dalam proyek kerja sama rekonstruksi jalan dan enam unit jembatan di wilayah NTB, dan kerja sama bidang pertanian.

     Sejauh ini Australia telah mendukung pembangunan 149 unit sekolah di wilayah NTB yang dapat menampung 26 ribu lebih siswa, yang kini masih terus berlangsung dan kerja sama bidang pendidikan itu akan terus ditingkatkan.

     "Sekarang ini Australia juga memberikan paket beasiswa kepada 89 orang siswa NTB dalam bentuk Australia Development Scholarship untuk program S2 (pascasarjana) di Australia," ujarnya.

     Usai menemui Gubernur NTB, Dubes Australia untuk Indonesia itu mendampingi delegasi AII ke Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 5 Mataram.     

     Dalam kunjungan mereka di SMA Negeri Mataram itu, selain menegaskan kembali program-program kerja sama Australia-Indonesia di bidang pendidikan, juga berdialog dengan para guru dan siswa.

     Dijadwalkan, Kamis (24/2) malam, delegasi AII itu akan menggelar pertemuan dengan unsur pemerintah daerah, alumni perguruan tinggi di Australia, kalangan akademisi dan pengusaha.

    AII didirikan pada tahun 1989 dengan tujuan untuk menjadi wadah pengumpulan, pertukaran dan penyebaran informasi, serta merupakan sumber saran, untuk mendukung, mempererat dan mengembangkan hubungan antara masyarakat Australia dan Indonesia.

    Dari aspek kelembagaan, AII berfungsi membuat rekomendasi kepada Menteri Luar Negeri dan Perdagangan akan pemahaman menyeluruh dari pengalaman masyarakat Australia tentang Indonesia.

    Rekomendasi itu berkaitan dengan dukungan pada kajian akan Bahasa dan Budaya Indonesia di Australia dan Bahasa Inggris dan Budaya Australia di Indonesia, peningkatan hubungan komersial antara Australia dan Indonesia, mengidentifikasi kemungkinan kerja sama di bidang llmu pengetahuan dan teknologi.

    Selain itu, menyediakan fasilitas pertukaran di bidang media, mensponsori kegiatan di bidang pertukaran budaya, olah raga dan pelatihan, dukungan pada program kajian Australia di Indonesia dan program kajian Indonesia di Australia.

   Juga, mempererat hubungan antarlembaga universitas, museum, perpustakaan, sekolah tinggi kejuruan, lembaga penelitian, organisasi profesional dan lembaga non-pemerintah yang memenuhi syarat, menyediakan fasilitas kegiatan penerjemahan buku teks Australia dan Indonesia, mengatur kegiatan kunjungan dan pertukaran diantara masyarakat dan kelompok masyarakat.

    Misi AII yakni meningkatkan hubungan Australia dan Indonesia, dengan meningkatkan saling pengertian yang mendalam, menyumbang secara luas dan dalam waktu yang lama terhadap hubungan dan pertukaran timbal balik antara masyarakat Australia dan Indonesia. (*)