Gubernur NTB meminta TPID tingkatkan sinergi kendalikan inflasi

id Gubernur NTB,TPID NTB,Kendalikan Inflasi

Gubernur NTB meminta TPID tingkatkan sinergi kendalikan inflasi

Gubernur NTB Dr H Zulkieflimansyah (tengah), bersama Sekda NTB H Lalu Gita Ariadi, dan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB Heru Saptaji, dalam pertemuan TPID NTB, di Mataram, Rabu (14/4/2021). ANTARA/Awaludin

Mataram (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Barat Dr H Zulkieflimansyah meminta Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) NTB mempertahankan dan meningkatkan sinergi dalam mengendalikan inflasi khususnya menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri 1442 Hijriah.

"Sinergi dalam pengendalian inflasi yang sudah terjalin selama ini perlu dipertahankan dan ditingkatkan karena hal itu merupakan kunci untuk mampu mengendalikan inflasi secara stabil," kata Zulkieflimansyah dalam pertemuan TPID NTB di Mataram, Rabu.

Selain sinergi, menurut dia, dalam menghadapi hari besar keagamaan nasional (HBKN), penerapan industrialisasi dapat menjadi salah satu strategi pengendalian inflasi untuk jangka panjang yang saat ini telah diinisiasi di NTB.

"Pelaku usaha diharapkan tidak hanya menjual bahan baku mentah, namun berani untuk melakukan pendalaman struktur pada komoditas-komoditas yang memiliki nilai tambah," ujar Zulkieflimansyah yang juga menjabat Ketua TPID NTB.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTB Heru Saptaji menyebutkan berdasarkan data perkembangan inflasi 10 tahun terakhir, inflasi di NTB, cenderung berada di bawah atau berdempetan dengan inflasi nasional.

Memasuki Maret 2021, kata dia, inflasi mencapai 1,56 persen (yoy), tercatat lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional sebesar 1,37 persen (yoy), walau masih dalam kisaran target sebesar tiga plus minus satu persen.

"Komoditas penyumbang inflasi berdasarkan frekuensinya selama lima tahun terakhir untuk 'volatile food', yaitu beras, daging ayam ras, bawang merah, telur ayam ras, dan daging sapi," katanya.

Dalam pertemuan tersebut, TPID NTB akan melakukan langkah pengendalian inflasi dan stabilisasi harga pada 2021 dengan mengacu pada strategi 4K, yakni ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif.

TPID NTB juga merekomendasikan program pengendalian inflasi 2021 untuk jangka pendek, yakni menggelar operasi pasar murah untuk menjaga keterjangkauan harga di lokasi strategis selama Ramadhan dan menjelang Idul Fitri 1442 Hijriah.

Selain itu, koordinasi terkait ketersediaan pasokan dan inspeksi pasar dan distributor untuk memastikan ketersediaan pasokan dan mencegah praktik penimbunan.

Demikian juga untuk program jangka menengah dan panjang, difokuskan pada upaya menjaga ketersediaan pasokan, menjamin keterjangkauan harga, menjaga kelancaran distribusi.

TPID NTB juga akan menerapkan komunikasi efektif melalui imbauan kepada masyarakat untuk cerdas dan bijak dalam belanja serta mendorong diversifikasi pola konsumsi masyarakat.