Cakupan vaksinasi COVID-19 untuk guru di Kota Mataram capai 43,1 persen

id vaksin guru,mataram,rendah,vaksin covid,vaksin corona,vaksin covid-19,vaksinasi

Cakupan vaksinasi COVID-19 untuk guru di Kota Mataram capai 43,1 persen

Ilustrasi: kegiatan vaksinasi massal di Lombok Epicentrum Mall yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, pada Sabtu (10/4-2021) (Foto: ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menyebutkan cakupan vaksinasi COVID-19 tahap pertama untuk guru sampai Senin (19/4) mencapai 43,1 persen atau 3.636 orang dari target sekitar 9.000 guru.

"Cakupan vaksinasi guru saat ini bisa kita sebut relatif rendah karena belum mencapai 50 persen. Seharusnya, cakupan vaksinasi guru bisa lebih cepat seperti halnya pelayan publik," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram dr H Usman Hadi di Mataram, Selasa.

Ia mengatakan, target vaksinasi guru sekitar 9.000 orang itu merupakan jumlah guru secara keseluruhan baik ditingkat TK, SD, SMP, dan SMA, negeri dan swasta termasuk madrasah.

"Sejauh ini, kami belum tahu persis apa yang menjadi persoalan sehingga cakupan vaksinasi guru masih di bawah 50 persen," katanya.

Padahal, Dinkes telah menyiapkan pelayanan vaksinasi untuk guru di 11 puskemas se-Kota Mataram dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram setiap hari kerja.

Dengan harapan, para guru bisa datang dengan sendiri ke puskesmas untuk mendapatkan vaksin COVID-19. Bahkan, untuk meningkatkan cakupan vaksinasi guru, sejak 12 April 2021, layanan untuk vaksinasi pelayan publik disetop sementara.

"Untuk alasan karena puasa atau mungkin ada guru yang tidak mau divaksin, kami tidak tahu dan tidak bisa intervensi. Yang pasti, untuk tenaga dan vaksin kami siap," katanya.

Terkait dengan itu, Usman berharap agar pihak dari Dinas Pendidikan (Disdik) mendorong dan terus mengimbau para guru agar datang ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan vaksin COVID-19.

"Stok vaksin COVID-19 kita saat ini masih aman yakni 800 vial untuk 8.000 sasaran," katanya menambahkan.