Selama Operasi Ketupat Rinjani 2021, angka kecelakaan di Lotim menurun

id Operasi Ketupat Rinjani

Selama Operasi Ketupat Rinjani 2021, angka kecelakaan di Lotim menurun

Istimewa

Selong, Lombok Timur (ANTARA) - Jumlah angka kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Polres Lombok Timur, selama operasi ketupat Rinjani 2021 di gelar, mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya dari lima kasus menjadi empat kasus.

"Angka kecelakaan lalu lintas tahun ini menurun hingga 20 persen selama 11 hari pelaksanaan operasi ketupat," ungkap  Kasatlantas Polres Lombok Timur AKP Putu Gde Caka Pratyaksa Ratsuko SIK, Selasa.

Menurutnya, angka tersebut, berdasarkan analisis dan hasil evaluasi Operasi Ketupat Rinjani 2021.

Sedangkan, untuk kecelakaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia, Satlantas Polres Lombok Timur mencatat juga tetap yakni dari satu orang di 2020, dan untuk tahun ini hanya satu orang.

"Catatan dari Unit Laka Satlantas Lotim, untuk kasus korban  meninggal dunia, di sebabkan murni human error," ucapnya.

Sedangkan, untuk data korban kecelakaan dengan luka berat nihil dan luka ringan juga terjadi penurunan.

"Untuk korban luka ringan alami penurunan mencapai  menurun, 29 persen.dari rahun sebelumnya, seperti  tahun 2020 ada tujuh orang yang luka lecet. sedangkan tahun 2021 hanya lima orang," sebutnya

Tak hanya itu, dari analisis dan evaluasi yang dilakukannya, kecelakaan terbanyak terjadi pada kendaraan roda dua, yaitu sebanyak empat kasus, dan mobil penumpang satu kasus.

Penurunan jumlah kecelakaan ini, disebutkan Putu Caka, salah satunya,  inovasi TAKJIL (Tertib Aman Kondusif Jelang Idul Fitri) yang digalakkan yang dinilainya menjadi penyebab berkurangnya angka kecelakaan.

"Inovasi TAKJIL menjadi salah satu program inovasi dari Satlantas Polres Lombok Timur dalam rangka OPS KETUPAT RINJANI 2021 dalam memberikan pelayanan dan pengamanan kepada masyarakat selama bulan puasa" tuturnya.

Adapun dalam penerapannya dilapangan Anggota Satlantas Polres Lombok Timur yang tergabung dalam Ops Ketupat Rinjani 2021 melakukan langkah-langkah dengan mengedepankan sikap humanis, antara lain  KURMA (Kegiatan Urai Macet) menjaga kelancaran arus lalulintas dipusat keramaian;

Selain itu juga inovasi SIRUP ( Sarana Informasi Untuk Pengendara), menyajikan informasi bagi pengendara melalui sarana media sosial baik Instagram, Facebook maupun Youtube, juga melalui KETUPAT (Keliling Untuk Patroli /Pam Tarawih dan Penyekatan) yang dilaksanakan selama bulan ramdhan yaiitu patroli pengamanan shalat tarawih pada malam hari dan penyekatan pada siang hari dipospam dan posyan yang ada di Lombok Timur;

Serta kegiatan KOLAK (Kondusif Landai Anti Kerumunan), kegiatan Kepolisian dalam memberikan himbauan penerapan protokol kesehatan terutama kerumunan masyarakat yang disebabkan meningkatnya kegiatan masyarakat menjelang Hari Raya Idul Fitri, 

Selain itu inovasi yang di lakukan Satlantas Polres Lotim yaitu, kegiaran PLECING (Patroli Lalulintas Cari Knalpot Bising),  merupakan patroli anggota lalulintas yang bertujuan mencari pengendara yang menggunakan knalpot bising/brong, dimana knalpot bising/brong merupakan salah satu gangguan kamtibmas dalam pelaksanaan ibadah.

Istilah tersebut digunakan sebagai bentuk program program kepolisian khususnya lalu lintas dalam OPS KETUPAT RINJANI 2021 agar lebih akrab di telinga masyarakat.

Inovasi ini juga bertujuan menciptakan situasi Kamtibmas yang tertib, aman, dan kondusif serta berkesalamatan karena intensitas kegiatan Masyarakat akan meningkat  selama Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1442H.

Lebih lanjut Putu Caka mengatakan berbagai inovasi yang di lakukan dalam.menekan angka kecelakaan ini, mendapat respon Positif dari masyarakat maupun tokoh agama setempat, 

 karena mereka sadar bahwa ini semua di lakukan semata mata untuk keselamatan bersama demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dan mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas.