Disdik Mataram memperbanyak loket pendaftaran PPDB cegah kerumunan

id ppdb,mataram,loket

Disdik Mataram memperbanyak loket pendaftaran PPDB cegah kerumunan

Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram H Lalu Fatwir Uzali. ANTARA/Nirkomala

Mataram (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyiapkan sistem penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2021/2022, sesuai dengan protokol kesehatan COVID-19, salah satunya memperbanyak loket pendaftaran guna mencegah terjadinya kerumunan.

"Selain itu, kami juga akan menerapkan sistem nomor anteran diatur dengan waktu pendaftaran. Misalnya, nomor antrean 1-10 mendaftar mulai pukul 08.00-09.00 Wita dan seterusnya," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram H Lalu Fatwir Uzali di Mataram, Minggu.

Menurutnya, kegiatan PPBD tahun ajaran 2021/2022 akan dibuka mulai 28 Juni sampai 10 Juli untuk semua tingkatan sekolah tetap mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI.

"Sistem PPDB dengan pendaftaran langsung atau offline khusus untuk taman kanak-kanak (TK) dan sekolah dasar (SD). Sementara PPDB tingkat SMP/sederajat kita gunakan sistem dalam jaringan (daring) atau online," katanya.

Prinsipnya, lanjut Fatwir, pelaksanaan PPBD tahun 2021/2022 harus mengacu pada protokol kesehatan (prokes) COVID-19, agar berbagai tahapan PPDB tidak menjadi potensi penyebaran virus COVID-19.

"Kami sudah meminta sekolah agar menyiapkan fasilitas prokes di lingkungan sekolah dan memastikan ada petugas yang melakukan pengecekan suhu tubuh dan menggunakan masker bagi setiap pendaftar yang akan masuk lingkungan sekolah," katanya.

Menyinggung tentang persiapan pelaksanaan PPDB tahun ajaran 2021/2022, Fatwir mengatakan, saat ini pihaknya telah mengajukan Peraturan Wali Kota (Perwal) Pelaksanaan PPDB tahun ajaran 2021/2022.

"Harapannya, pekan depan perwal sudah selesai, untuk kita turunkan menjadi petunjuk teknis pelaksanaan PPDB tahun ajaran 2021/2022," katanya.

Untuk kuota zonasi tingkat SD dan SMP masih, katanya, tetap ada. Dengan rincian, zonasi tingkat SD sebanyak 70 persen, sedangkan zonasi tingkat SMP sebesar 50 persen.

Sisanya, afirmasi 15 persen, perpindahan 5 persen dan jalur prestasi baik akademik maupun non-akademik sebesar 30 persen.

"Jalur prestasi yang 30 persen inilah yang dapat dimanfaatkan oleh putra/putri kita yang ingin masuk ke sekolah yang mereka inginkan, termasuk prestasi menghafal Al Quran," katanya.

Ditambahkan Fatwir, jumlah anak TK yang tamat tahun ajaran 2020/2021 sebanyak 5.400, siswa SD yang tamat sekitar 7.490 sedangkan siswa SMP yang lulus tercatat 6.133.

"Tapi yang akan kita awasi agar anak-anak bisa melanjutkan sekolahnya adalah anak yang tamat TK untuk masuk SD, dan tamat SD untuk masuk SMP. Sedangkan anak SMP yang lulus dan masuk SMA kewenangan sudah berada di tingkat provinsi," katanya.