Mataram (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) optimistis pertumbuhan ekonomi di Nusa Tenggara Barat mencapai 3,8 hingga 4,2 persen pada 2021 meskipun masih dalam situasi pandemi COVID-19 yang mempengaruhi beberapa sektor usaha di provinsi setempat.
"Pertumbuhan ekonomi NTB diperkirakan masih akan berlanjut pada triwulan II dan diproyeksikan pada akhir 2021 akan tumbuh di kisaran 3,8 - 4,2 persen (yoy)," kata Kepala Perwakilan BI Provinsi NTB Heru Saptaji, di Mataram, Selasa.
Menurut dia, membaiknya kondisi perekonomian NTB terlihat dari pertumbuhan ekonomi pada triwulan I-2021 minus 1,13 persen (yoy). Angka tersebut lebih bagus dibandingkan pada triwulan IV-2020 yang mengalami kontraksi sebesar minus 3,03 persen (yoy).
Heru mengatakan dimensi kesehatan dalam kerangka pengendalian COVID-19 merupakan daya dukung pemulihan ekonomi NTB.
Perkembangan kasus COVID-19 di NTB, di mana data per Mei 2021 menunjukkan tidak ada lagi zona merah di wilayah NTB.
Saat ini, program vaksinasi telah terealisasi 94,8 persen dari total alokasi vaksin.
"Namun masih terdapat beberapa tantangan, antara lain "fatality rate" NTB yang masih cukup tinggi dibandingkan nasional dan alokasi vaksin," ujarnya.
Ia menambahkan aktivitas ekonomi pada triwulan II-2021 mulai menunjukkan adanya perbaikan juga tercermin dari indikator hasil survei penjualan eceran (SPE) dan survei konsumen (SK).
Indeks keyakinan konsumen (IKK) pun meningkat dari 89,58 pada triwulan I-2021 menjadi 96,04 di triwulan II-2021 per Mei 2021.
Pembukaan sektor produktif aman, lanjut Heru, merupakan salah satu strategi pemulihan ekonomi NTB yang ditempuh melalui penguatan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
"Hal itu sejalan dengan pengendalian inflasi dalam konteks menjaga daya beli masyarakat maupun penguatan ekonomi lokal termasuk industrialisasi serta mendorong ekspor produk unggulan daerah," ucapnya pula.
Pada sektor pariwisata, menurut Heru, kinerja pada triwulan II-2021 diperkirakan akan mengalami perbaikan dibandingkan triwulan sebelumnya, meski masih belum pulih sepenuhnya ke level pra COVID-19.
Hal tersebut utamanya tercermin dari indikator penumpang pesawat serta mobilitas masyarakat yang mengindikasikan adanya trend peningkatan.
"Per triwulan II-2021penumpang pesawat di Bandara Internasional Lombok berjumlah 147.116 penumpang atau tumbuh 269.75 persen dibandingkan dengan triwulan II-2020," katanya.
Selanjutnya, kata dia, untuk tetap menjaga momentum pertumbuhan sektor pariwisata, maka strategi untuk menarik kedatangan wisatawan ke NTB merupakan prasyarat.
Oleh sebab itu, pelaksanaan program promosi destinasi wisata yang sejalan dengan pengendalian COVID-19 merupakan upaya strategis yang sejalan dengan tujuan tersebut.
Berita Terkait
Pemkab Lombok Utara mengevaluasi program e-Lapor
Kamis, 25 April 2024 1:40
KPU NTB merekrut ulang anggota PPS dan PPK untuk Pilkada 2024
Rabu, 24 April 2024 19:59
Syarat calon perseorangan Pilkada NTB minimal 333.055 dukungan
Rabu, 24 April 2024 19:57
Pengadilan Mataram gelar sidang pencemaran nama baik mantan Gubernur NTB
Rabu, 24 April 2024 16:44
Pj Gubernur NTB ingatkan deretan tugas penting Pj Bupati Lombok Barat
Rabu, 24 April 2024 13:14
Implemenatasi Perda Pencegahan Perkawinan Anak di NTB dievaluasi
Rabu, 24 April 2024 13:02
Jambore desa wisata 2024 digelar di Lombok Tengah pada 27-28 April 2024
Rabu, 24 April 2024 12:58
Polisi tangkap sembilan nelayan bawa bom ikan di perairan Lombok Timur
Rabu, 24 April 2024 12:56