Mataram (ANTARA) - Tim gabungan penanganan bencana di Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, melakukan kegiatan pembersihan tumpukan sampah akibat banjir rob yang terjadi Rabu (26/5) di objek wisata Taman Loang Baloq, guna menghindari dampak yang lebih besar.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram Mahfuddin Noor di Mataram, Jumat mengatakan penanganan sampah di Taman Loang Baloq ditargetkan rampung dalam dua hari ke depan.
Tim gabungan penanganan bencan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Dinas Pariwisata, Disperkim dan DLH, akan bergotong royong menangani sampah di Loang Baloq hingga dua hari ke depan, ujarnya saat ditemui di objek Wisata Loang Baloq.
Kepala Pelaksana BPBD bersama Kepala Dinas PUPR Kota Mataram Miftahurrhman dan Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram H Nizar Denny Cahyadi melakukan pemantauan kondisi tumpukan sampah dan genangan objek wisata Taman Loang Baloq.
Menurut Mahfuddin, tumpukan sampah di Taman Loang Baloq ini merupakan sampah laut yang terbawa gelombang pasang. Pasalnya, sehari setelah terjadi banjir rob akhir bulan Mei, tumpukan sampah sudah langsung dibersihkan.
"Namun karena gelombang masih tinggi yakni 1-1,5 meter, sampah laut pun terus terbawa ke pinggir pantai dan menumpuk," katanya.
Dikatakan, kegiatan pembersihan areal Taman Loang Baloq dari sampah dilakukan untuk menghindari munculnya dampak lain yang lebih besar akibat tumpukan sampah tersebut.
"Karenanya, dengan melihat kondisi gelombang yang sudah mulai normal, kita mengambil kesempatan mulai hari ini melakukan pembersihan. Dari BPBD kami turunkan sekitar 50 orang personel," katanya.
Sementara di tempat yang sama, Kepala Dinas PUPR Kota Mataram Miftahurrahman mengatakan, jumlah personel yang diturunkannya sekitar 100 orang.
"Selain itu, kita menurunkan tiga armada dump truck dan satu pickup," katanya.
Diharapan, dengan kerja sama yang dilakukan oleh tim gabungan penanganan bencana ini dapat segera bisa mengembalikan kondisi objek wisata Taman Loang Baoq agar layak dikunjungi.
"Keluhan masyarakat yang datang dan pedagang setelah banjir rob adalah sampah dan genangan air. Untuk genangan juga segera kita atasi," katanya.
Berita Terkait
Polri menyiapkan jalur alternatif arus mudik-balik antisipasi banjir
Selasa, 26 Maret 2024 6:41
Jakbar operasikan ratusan pompa atasi banjir setelah laut surut
Jumat, 22 Maret 2024 19:46
198 mengungsi akibat banjir di Semper Barat Jakarta Utara
Jumat, 22 Maret 2024 13:27
Pembabatan hutan sebabkan Selat Muria jadi daratan
Rabu, 20 Maret 2024 19:17
BRIN sebut tak ada kaitan banjir dengan Selat Muria
Rabu, 20 Maret 2024 17:53
Daerah rawan banjir harus ditambah tempat penampungan air
Rabu, 20 Maret 2024 17:51
Enam tanggul sungai jebol perparah banjir di Demak
Senin, 18 Maret 2024 16:30
Sekitar 4.277 warga terdampak banjir mengungsi ke Kudus
Senin, 18 Maret 2024 16:29