DKP Mataram: persiapan tender sentra kuliner ikan mencapai 80 persen

id lapak,ikan ,mataram

DKP Mataram: persiapan tender sentra kuliner ikan mencapai 80 persen

Ilustrasi: sejumlah petugas membersihkan areal objek wisata Taman Loang Baloq yang akan menjadi lokasi pembangunan sentra kuliner khusus ikan di Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat. (Foto: ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyatakan persiapan tender pembangunan sentra kuliner ikan di Taman Loang Baloq sudah mencapai 80 persen.

"Proses persiapan tender pembangunan sentra kuliner ikan di Taman Loang Baloq, dengan total anggaran Rp2,4 miliar, tetap berlanjut, dan sekarang sudah mencapai 80 persen," kata Kepala DKP Kota Mataram Hj Baiq Sujihartini di Mataram, Senin.

Ia mengatakan proses pengadaan tidak mengalami kendala penundaan dan pengalihan lokasi yaitu tetap berada pada bagian utara taman, meski banjir rob sempat melanda kawasan Taman Loang Baloq pada Rabu (26/5).

Untuk sisa persiapan tender yang tinggal 20 persen, lanjut dia, saat ini sedang menunggu penyelesaian gambar desain sentra kuliner dari Dinas PUPR. Jika bisa selesai pada Rabu (9/6) maka berkas persiapan tender bisa dikirim ke Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

"KKP menargetkan tender akan dilaksanakan Juli 2021, agar pengerjaan fisik bisa dimulai awal Agustus 2021. Tender, dan pengerjaan fisik semuanya dilaksanakan oleh KKP. Kita hanya menyiapkan lahan, perlengkapan tender dan menerima barang jadi," katanya.

Menurut Baiq, lapak sentra kuliner ikan tersebut nantinya juga akan diperuntukkan bagi pedagang makanan hasil laut seperti ikan, cumi, udang, kerang dan sejenisnya.

Lapak kuliner yang akan dibangun sekitar 25-30 lapak ini, akan menggantikan lapak pedagang kaki lima (PKL) yang letaknya saat ini kurang representatif.

Berdasarkan desain awal, lapak kuliner pengolahan hasil laut itu akan dibangun dengan dua lantai, agar dapat berfungsi ganda. Lantai satu menjadi tempat proses memasak, sedangkan lantai dua menjadi tempat makan.

"Jadi pengunjung bisa menikmati aneka hidangan laut, sambil menikmati pemandangan Pantai Loang Baloq dari atas," katanya.

Namun, untuk penempatan lapak, pihaknya akan lebih selektif dalam memilih pedagang agar makanan yang dijual tidak monoton. Untuk itu, pedagang diminta lebih kreatif.

"Apalagi, lapak tersebut akan dikelola seperti halnya sebuah food court sehingga lapak tetap bersih dan rapi," katanya.