Dispar Mataram mendorong hotel vaksinasi karyawan secara mandiri

id vaksin,hotel,mataram

Dispar Mataram mendorong hotel vaksinasi karyawan secara mandiri

Dokumen: kegiatan vaksinasi COVID-19 yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, terhadap para pekerja publik. Sabtu, (10/4/2021). ANTARA/Nirkomala

Mataram (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mendorong para pengusaha hotel dapat melaksanakan vaksinasi COVID-19 secara mandiri bagi karyawannya sebagai salah satu persiapan terhadap kebijakan pemerintah untuk rencana work from Lombok.

"Vaksinasi menjadi bagian persiapan kita melaksanakan work from Lombok' yang merupakan angin segar bagi pelaku pariwisata di tengah pandemi COVID-19," kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram H Nizar Denny Cahyadi di Mataram, Rabu.

Akan tetapi, sambungnya, saat ini dosis vaksin COVID-19 yang disiapkan pemerintah diprioritaskan bagi lanjut usia (lansia) dan guru, belum ada kuota vaksin untuk karyawan hotel dan restoran atau pelaku pariwisata secara umum.

Terkait dengan itu, Denny, berharap pihak hotel bisa menyiapkan dosis vaksin COVID-19 secara mandiri agar karyawan hotel bisa tervaksin semua sebagai upaya menciptakan kekebalan tubuh agar karyawan menjadi lebih produktif dalam melaksanakan pekerjaannya.

"Dari sekitar 800 karyawan hotel, yang sudah divaksin sekitar 35-40 persen. Waktu itu, karyawan hotel mendapat kuota vaksin dari pekerja publik tapi jumlahnya sangat terbatas," katanya.

Menurutnya, pemberian vaksin COVID-19 terhadap karyawan hotel dan restoran penting sebab mereka juga merupakan pelayan publik sehingga rawan berpotensi terpapar karena berinteraksi dengan banyak orang.

"Harapan kita, dengan vaksinasi COVID-19 dapat meningkatkan daya tahan tubuh, menjaga keselamatan dan meningkatkan imunitas karyawan," katanya lagi.

Dia mengatakan, dengan melihat perkembangan COVID-19 saat ini yang sudah mulai melandai di Kota Mataram dan vaksinasi bagi karyawan bisa dilaksanakan mandiri, pihaknya optimistis okupansi hotel akan terus meningkat hingga 50-60 persen pada bulan Juli 2021.

"Insya Allah kalau pandemi ini mulai melandai, okupansi hotel bisa terus meningkat dan kita bisa melakukan promosi pariwisata lebih maksimal," katanya.