RSUD meminta PGRI Mataram optimalkan sosialisasi vaksin guru

id vaksin,guru,mataram

RSUD meminta PGRI Mataram optimalkan sosialisasi vaksin guru

Pejabat Pelaksana Tugas Wakil Direktur Pelayanan RSUD Kota Mataram dr Tris Cahyoso. ANTARA/Nirkomala

Mataram (ANTARA) - Pejabat Pelaksana Tugas  Wakil Direktur Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram dr Tris Cahyoso meminta Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) mengoptimalkan sosialisasi vaksinasi COVID-19 terhadap guru agar target cakupan vaksin bisa tercapai.

"Untuk pelayanan vaksin guru dan lanjut usia (lansia), kami tetap buka sesuai jam kerja. Namun, rata-rata yang datang vaksin adalah lansia sekitar 20 lansia per hari," katanya kepada wartawan di Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Minggu.

Pernyataan itu disampaikan menanggapi cakupan vaksinasi guru berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi NTB sampai 12 Juni 2021, sebesar 72,0 persen atau 6.073 orang dari target 8.430 guru.

Cakupan vaksinasi guru di Kota Mataram tersebut merupakan cakupan terendah jika dibandingkan dengan sembilan kabupatan/kota lainnya di Provinsi NTB.

"Oleh karena itu, kita berharap PGRI bisa lebih gencar lagi melakukan sosialisasi terhadap kegiatan vaksinasi guru agar guru bisa datang ke fasilitas kesehatan (faskes) terdekat untuk di vaksin COVID-19 secara gratis," katanya.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Mataram H Lalu Fatwir Uzali sebelumnya mengatakan, berdasarkan data dari kepala sekolah cakupan vaksinasi 8.430 guru, baik di sekolah negeri maupun swasta tingkat TK, SD dan SMP sudah mencapai 80 persen lebih.

"Data itu berbeda dengan realisasi yang disampaikan oleh Dinkes NTB, yang menyebutkan cakupan vaksinasi guru sebesar 72 persen atau 6.036 orang. Kemungkinan itu, belum termasuk pembaruan data yang ada di masing-masing kepala sekolah," katanya.

Dikatakan, untuk cakupan vaksinasi guru ditargetkan bisa 95 persen sampai akhir Juni 2021. Cakupan vaksin guru tidak bisa ditarget 100 persen sebab ada guru yang memiliki penyakit komorbid.

"Selain, ada juga guru yang sudah lanjut usia (lansia) menjelang masa pensiun dengan kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan untuk mendapatkan vaksin," katanya.

Di sisi lain, Fatwir menambahkan, vaksinasi guru selain untuk meningkatkan daya tahan tubuh, sekaligus menciptakan rasa aman dan nyaman terhadap orang tua dan siswa ketika kegiatan pembelajaran tatap muka mulai dilaksanakan pada tahun ajaran baru 2021/2022.