TPID Balikpapan membeli pangan dari NTB senilai Rp4,15 miliar

id TPID Balikpapan,Pasar Lelang Komoditas,Pengendalian Inflasi

TPID Balikpapan membeli pangan dari NTB senilai Rp4,15 miliar

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kota Balikpapan Thomy Andryas (kiri), memegang sampel beras kualitas premium yang ditawarkan dalam pasar lelang komoditas agro di Kota Mataram, NTB, Kamis (17/6/2021). ANTARA/Awaludin

Mataram (ANTARA) - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Balikpapan, Kalimantan Timur membeli dua jenis pangan strategis senilai Rp4,15 miliar di pasar lelang komoditas agro yang digelar Dinas Perdagangan Nusa Tenggara Barat, di Mataram, Kamis.

Dua komoditas yang dibeli berupa daging ayam prozen sebanyak 100 ribu kilogram senilai Rp3 miliar dan beras kualitas premium sebanyak 100 ribu kilogram senilai Rp1,15 miliar.

"Kota Balikpapan memang daerah konsumen, sekitar 90 persen bahan pangan strategis didatangkan dari luar Balikpapan, sebagian besar dari Jawa Timur, dan Sulawesi, serta daerah lainnya, salah satunya NTB," kata Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kota Balikpapan Thomy Andryas.

Selain dari perwakilan BI Kota Balikpapan, rombongan TPID Kota Balikpapan yang hadir dalam pasar lelang komoditas agro tersebut berasal dari Dinas Perdagangan, Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan, serta tiga distributor bahan pangan.

Thomy mengatakan keikutsertaan TPID Kota Balikpapan dalam pasar lelang komoditas agro di NTB, sebagai salah satu strategis menjaga kontinuitas pasokan dan kelancaran distribusi pangan strategis yang menjadi pilar empat K dalam mengendalikan inflasi.

Ia menyebutkan inflasi di Kota Balikpapan memang tergolong rendah, yakni 0,25 persen (yoy).

Namun, pihaknya tidak ingin terlena dan terus berupaya agar inflasi berada di level tiga plus minus satu.

"Meski posisi inflasi rendah, tapi kami menjaga jangan sampai terjadi ketidaklancaran pasokan maupun distribusi," katanya.

Kepala Seksi Pengendalian Bahan Pokok Strategis, Dinas Perdagangan Kota Balikpapan, Regina, mengatakan pihaknya memilih mengikuti pasar lelang komoditas agro di NTB, karena provinsi ini sudah sering melakukan pengiriman komoditas ke Balikpapan.

"Yang kami tahu pengiriman ternak dan bawang merah yang rutin dari Bima. Bawang merah Bima kualitasnya bagus dan super sehingga pelaku usaha senang memasok dari Bima," ujarnya.

TPID Kota Balikpapan juga menginginkan pasokan cabai dari Lombok yang dikenal sebagai salah satu sentra produksi sebab harga cabai di luar musim relatif mahal, bahkan mencapai Rp100 ribu per kilogram.