Disdag Mataram memantau harga bahan pokok jelang Idul Adha

id pantau,harga,mataram

Disdag Mataram memantau harga bahan pokok jelang Idul Adha

Ilustrasi: aktivitas warga di salah satu pasar tradisional di Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat. (Foto: ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Dinas Perdagangan bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap potensi kenaikan harga bahan pokok menjelang Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriah yang jatuh pada 20 Juli 2021.

"Alhamdulillah, hasil pantauan sementara sejauh ini belum terjadi gejolak harga meskipun ada fluktuasi harga terhadap beberapa komoditas pertanian," kata Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram H Amran M Amin di Mataram, Kamis.

Beberapa komoditas pertanian yang mengalami kenaikan seperti cabai rawit lokal di Pasar Kebon Roek naik dari Rp58.000 per kilogram menjadi Rp60.000 per kilogram, tomat dari dari Rp10.000 per kilogram menjadi Rp13.000 per kilogram, sementara untuk bawang merah masih bertahan Rp20.000 per kilogram dan bawang putih Rp40.000 per kilogram.

"Kenaikan cabai dan tomat ini dipicu karena terjadi hujan dalam beberapa pekan terakhir ini. Kalau kena hujan, jenis komoditas pertanian itu mudah rusak sehingga mempengaruhi produksi," katanya.

Sementara untuk harga beras masih stabil, seperti beras jenis medium Rp8.500 per kilogram, beras premium Rp10.000 per kilogram, gula pasir warga kuning dan putih Rp12.000 per kilogram, dan minyak goreng kemasan satu liter Rp14.000 per liter.

Begitu juga dengan harga daging sapi murni masih pada angka Rp125.000 per kilogram, daging ayam broiler turun dari Rp40.000 per kilogram menjadi Rp35.000 per kilogram, telur ayam broiler Rp1.400 per butir dan telur ayam kampung Rp2.000 per butir.

"Untuk memastikan stok aman dan harga kebutuhan pokok stabil, kita akan terus melakukan pemantauan bersama TPID dan Disdag Provinsi NTB untuk mempermudah koordinasi ketika terjadi lonjakan harga diluar batas toleransi," katanya. a

Lebih jauh menyinggung tentang penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat untuk Pulau Jawa dan Bali, Amran mengatakan, kebijakan itu juga belum mempengaruhi harga dan ketersediaan logistik kebutuhan pokok di Mataram.

"Alhamdulillah, stok kebutuhan pokok kita sejauh ini masih aman dan harganya masih stabil," katanya.

Apalagi menurut informasi, kendati pemerintah memberlakukan PPKM darurat untuk Pulau Jawa dan Bali, namun pemerintah memprioritaskan izin aktivitas sarana dan prasarana lalu lintas untuk pendistribusian logistik terutama kebutuhan pokok

"Jadi mobilisasi kendaraan logistik pada semua jalur transportasi termasuk pelabuhan tetap diprioritaskan. Akan tetapi apabila sampai terjadi keadaan luar biasa (KLB), bisa berdampak pada fluktuasi harga. Karena itu, kita harus tetap waspada," katanya.