Wali Kota meninjau kesiapan RSUD Mataram atasi peningkatan COVID-19

id covid,mataram,rsud

Wali Kota meninjau kesiapan RSUD Mataram atasi peningkatan COVID-19

Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana (kanan) didampingi Plt Direktur RSUD Kota Mataram Lalu Martawang (kiri) mengecek kesiapan RSUD mengatisipasi peningkatan kasus COVID-19 di Mataram, Jumat (9/7/2021) ANTARA/HO-RSUD Mataram

Mataram (ANTARA) - Wali Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, H Mohan Roliskana meninjau kesiapan sarana dan fasilitas layanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)  sebagai langkah mengantisipasi peningkatan kasus COVID-19 di daerah itu.

"Selain mengecek kesiapan fasilitas pendukung untuk antisipasi peningkatan kasus COVID-19, pak wali juga memantau kegiatan vaksinasi publik di depan Gedung Graha Mentaram," kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram Lalu Martawang seusai mendampingi wali kota di Mataram, Jumat.

Saat ini Kota Mataram menjadi salah satu dari 43 daerah di luar Jawa-Bali yang ditetapkan dengan status krisis level 4 pandemi COVID-19.
Dengan status itulah, RSUD Kota Mataram dipersiapkan untuk menghadapi lonjakan kasus yang akan terjadi.

Menurutnya, dalam kegiatan itu Wali kota memastikan cadangan oksigen sebanyak 18 ton di RSUD Mataram agar tetap tersedia, termasuk kesiapan ruang isolasi tambahan, serta ruang unit gawat darurat.

"Tujuannya, ketika terjadi lonjakan kasus berbagai fasilitas kesehatan termasuk sumber daya manusianya sudah siap," kata Martawang yang juga menjabat sebagai Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Mataram.

Dikatakan, sejak terjadi tren peningkatan kasus COVID-19 pada akhir Juni 2021, RSUD Mataram sudah menyiapkan tambahan ruang isolasi dengan kapasitas 36 tempat tidur. Sementara ruang isolasi sebelumnya memiliki kapasitas 56 tempat tidur.

"Selain itu untuk kebutuhan oksigen sejauh ini masih mencukupi sebab kita memiliki cadangan oksigen 18 ton. Untuk antisipasi lonjakan kasus kita sudah disiapkan beberapa skenario penanganan," katanya.

Namun pada prinsipnya, katanya, penggunaan fasilitas kesehatan tersebut sangat tergantung bagaimana masyarakat dapat menerapkan protokol kesehatan secara ketat melalui gerakan 5M di tengah pandemi COVID-19.

"Jika masyarakat disiplin menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas, Insya Allah bisa selalu sehat," katanya.

Selain rumah sakit, tambah Martawang, Wali kota juga meminta Dinas Kesehatan untuk menyiapkan hal serupa pada 11 Puskesmas se-Kota Mataram, agar masyarakat bisa segera tertangani.

Berdasarkan data tim kewaspadaan COVID-19 Provinsi NTB, Rabu (7/7) terjadi tambahan kasus positif di Kota Mataram sebanyak 28 orang dan tidak ada pasien sembuh.

Dengan demikian, total kasus COVID-19 di Kota Mataram sebanyak 4.180 orang, masih dalam perawatan 258 orang, sembuh 3.755 orang, dan 167 meninggal dunia.