Pemkot Mataram mengecek kesiapan ruang isolasi di RS darurat COVID-10

id rsd,matram,covid

Pemkot Mataram mengecek kesiapan ruang isolasi di RS darurat COVID-10

Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Setda Kota Mataram Lalu Martawang (masker puti) di sela melakukan pengecekan terhadap kesiapan ruang isolasi pada sejumlah Rumah Sakit Darurat COVID-19 di Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat. (Jumat, 16/7-2021) (Foto: ANTARA/Kominfo Mataram)

Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat melakukan pengecekan terhadap kesiapan ruang isolasi pada sejumlah Rumah Sakit Darurat (RSD) COVID-19 untuk pasien dengan gejala ringan dan tanpa gejala di kota itu.

"Pengecekan kesiapan ruang isolasi pada RSD COVID-19, untuk memastikan fasilitas di RSD tersedia sehingga tambahan pasien positif baru COVID-19 bisa tertampung dan tertangani secara maksimal," kata Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Setda Kota Mataram Lalu Martawang di Mataram, Jumat.

Berdasarkan data tim kewaspadaan COVID-19 Provinsi NTB, Kamis (15/7), terjadi tambahan kasus positif baru COVID-19 di Kota Mataram sebanyak 120 orang dan 46 orang sembuh, serta satu meninggal dunia.

Dengan demikian, pasien COVID-19 yang masih dirawat tercatat menjadi 382 orang, sembuh sebanyak 4.050 orang, dan 171 meninggal dunia.

Karenanya, dalam kegiatan pengecekan RSD COVID-19 tersebut tersebut, Martawang yang juga Pejabat Pelaksana Tugas (Plt) Dirut RSUD Kota Mataram, turun bersama Kapolresta Mataram Kombespol Heri Wahyudi SIK dan Komandan Distrik Militer 1606 Mataram Kolonel Arm Gunawan, dengan RSD COVID-19 tujuan yakni di Hotel Natuna, Hotel Fizz, Badan Kepegawaian Daerah Provinsi NTB, dan Asrama Haji Provinsi NTB.

Dikatakan, kesiapan RSD COVID-19 yang dicek juga untuk melihat ketersediaan kamar dan tempat tidur, bagaimana ketersediaan sumber daya kesehatan dan ketersedian fasilitas sarana dan prasarana dimasing-masing lokasi.

"Untuk di Nutana dan Fizz hotel kita punya kapasitas 80 tempat tidur, dan data terakhir hari ini Jumat (16/7) terisi 37 tempat tidur," ujarnya.

Dengan demikian, sejauh ini kondisi RSD COVID-19 di Mataram masih berada dalam posisi di bawah dari pasien-pasien yang dirawat dan masih ada tempat tidur yang belum terpakai.

"Alhamdulillah kondisi RSD COVID-19, masih dalam kontrol kita semua dan kita berharap tidak terjadi 'outbreak' atau kejadian luar biasa (KLB) dan kita segera bisa melalui cobaan pandemi COVID-19," katanya.

Kondisi itu artinya, lanjut Martawang, penanganan pasien COVID-19 tanpa gejala masih bisa dilakukan dengan sarana dan prasarana yang memadai. Harapannya, tidak terjadi lonjakan kasus sehingga pemerintah bisa mengendalikan kondisi ini.

"Tentu ini semua tergantung dari bagaimana warga masyarakat Kota Mataram secara keseluruhan untuk bersama-sama mengikuti anjuran pemerintah yang berkaitan dengan ikhtiar kita untuk meminimalkan terjadinya transmisi penyebaran virus COVID-19," katanya.

Terkait dengan itu, Martawang kembali menghimbauan kepada seluruh masyarakat Kota Mataram untuk satukan tekad, tetap semangat dan berkomitmen, bahwa masyarakat bisa menerapkan protokol kesehatan.