Mataram (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menerima 5.000 dosis atau 500 vial vaksin COVID-19 dan segera didistribusikan ke 11 puskesmas dan fasilitas layanan kesehatan lainnya.
"Alhamdulillah setelah beberapa hari stok vaksin kita kosong, kita kembali diberikan 500 vial untuk 5.000 sasaran," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram dr H Usman Hadi di Mataram, Rabu.
Dengan adanya stok vaksin tersebut sebanyak 27 fasilitas kesehatan (faskes) yang melayani vaksinasi COVID-19 bisa membuka kembali layanan vaksinasi.
Stok vaksin, katanya, akan dikirim ke masing-masing faskes sesuai dengan kebutuhan. Misalnya, untuk di puskesmas akan diberikan masing-masing sekitar 35 vial atau untuk 350 sasaran.
"Harapannya, kuota vaksin di puskesmas itu dapat mengakomodasi animo masyarakat untuk divaksin. Selama stok vaksin masih ada, kami siap kirim lagi," katanya.
Namun demikian, pihaknya tetap berharap pengiriman vaksin ke kabupaten/kota bisa dipercepat sebelum vaksin habis agar tidak terjadi kekosongan stok vaksin sehingga bisa mengimbangi animo masyarakat.
"Melalui pendistribusian vaksin COVID-19 itu bisa mempercepat cakupan vaksinasi di Kota Mataram dengan target sasaran sekitar 300.000 jiwa," katanya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi NTB, cakupan vaksinasi COVID-19 di Kota Mataram per tanggal 14 Juli 2021, tercatat 47,5 persen atau 130.088 jiwa untuk dosis pertama, dan dosis kedua 65.331 jiwa atau 23,89 persen.
Berita Terkait
Dinkes buka layanan vaksin meningitis calon haji Mataram di 11 puskesmas
Kamis, 18 April 2024 16:43
Pastikan hewan peliharaan sehat sebelum dititipkan saat libur Lebaran
Sabtu, 6 April 2024 14:50
Kejari Sumbawa nyatakan kasus korupsi dana vaksin ternak tak terbukti
Selasa, 26 Maret 2024 15:28
Calon jamaah haji Mataram disiapkan vaksin COVID-19
Jumat, 1 Maret 2024 14:21
Kaum laki-laki bisa ambil vaksin HPV
Selasa, 13 Februari 2024 19:22
RI-Fiocruz membuka peluang kolaborasi teknologi dan vaksin atasi dengue
Senin, 12 Februari 2024 18:31
AI dan big data bisa percepat pengembangan obat baru
Sabtu, 10 Februari 2024 12:05
Kejari Sumbawa periksa 20 saksi kasus korupsi dana vaksin ternak
Kamis, 18 Januari 2024 19:30