Ribuan karyawan lembaga jasa keuangan di NTB menjalani vaksinasi COVID-19

id OJK NTB,Lembaga Jasa Keuangan,Vaksinasi COVID-19

Ribuan karyawan lembaga jasa keuangan di NTB menjalani vaksinasi COVID-19

Petugas medis menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada salah seorang karyawan lembaga jasa keuangan yang mengikuti kegiatan vaksinasi massal di Kota Mataram, NTB, Minggu (25/7/2021). ANTARA/Awaludin

Mataram (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia berkolaborasi melakukan vaksinasi COVID-19 terhadap 2.200 karyawan lembaga jasa keuangan di Nusa Tenggara Barat.

Kepala OJK NTB Rico Rinaldy di Mataram, Senin, menjelaskan vaksinasi tersebut merupakan tindak lanjut dari vaksinasi massal kepada 10.000 orang pelaku dan konsumen sektor jasa keuangan pada 16-17 Juni 2021 di Jakarta, dan 10 daerah lainnya.

"Khusus di NTB, kami sudah menggelar vaksinasi tahap pertama untuk 2.200 pegawai lembaga jasa keuangan yang ada di Pulau Lombok, pada Minggu (25/7). Nanti akan ada lagi sebanyak 2.200 dosis, mungkin bisa kita arahkan untuk di Pulau Sumbawa," katanya.

Ia mengatakan vaksinasi melalui sektor jasa keuangan dilakukan melalui dua skema, yaitu dilakukan oleh lembaga jasa keuangan untuk pegawai dan konsumennya serta skema kedua dialokasikan kepada OJK dan BI.

Sebanyak 4.400 dosis vaksin yang dialokasikan untuk karyawan lembaga jasa keuangan di NTB, merupakan bagian dari sebanyak 335.000 dosis vaksin secara nasional melalui OJK yang bersinergi dengan Bank Indonesia.

Menurut Rico, vaksinasi tersebut merupakan bukti OJK, Bank Indonesia, dan industri jasa keuangan di NTB, untuk berkomitmen mendukung pemerintah pusat guna mempercepat target pembentukan kekebalan komunitas di seluruh lapisan masyarakat sesuai target, yaitu pada November 2021.

Di NTB sendiri, berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Kementerian Kesehatan per 23 Juli 2021, dari target vaksinasi 3.910.638 jiwa, sebanyak 553.766 jiwa menerima vaksin dosis pertama dan 200.676 jiwa telah menerima vaksin dosis kedua.

"Kecepatan dan keberhasilan dari vaksinasi COVID-19 akan sangat menentukan upaya pemulihan ekonomi nasional khususnya di NTB, karena setelah terbentuk kekebalan komunitas maka perekonomian masyarakat akan kembali bergerak sejalan dengan terbukanya mobilitas masyarakat," katanya.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BI Provinsi NTB Heru Saptaji mengatakan percepatan vaksinasi di NTB, menjadi salah satu kunci untuk menyukseskan Pemulihan Ekonomi Nasional.

Di tengah pandemi saat ini, ia mengajak seluruh pihak untuk bergandengan tangan, berpartisipasi dalam memberikan kontribusi terbaik dalam mendukung "herd immunity" di NTB. Sebab, angka penularan COVID-19 di NTB masih tinggi.

"Jika di-tracking dalam empat orang ada satu orang yang tertular. Itulah mengapa pentingnya dipercepat 'herd immunity' masyarakat agar aktifitas ekonomi juga pulih kembali. Apalagi ekonomi menjadi bagian yang sangat penting dalam situasi ini," kata Heru.