PLN: Stimulus ketenagalistrikan di NTB mencapai Rp140,85 miliar

id PLN NTB,Stimulus Ketenagalistrikan,Pandemi COVID-19

PLN: Stimulus ketenagalistrikan di NTB mencapai Rp140,85 miliar

Seorang pelanggan PLN golongan rumah tangga mengecek saldo listrik di kWh meter. (ANTARA/HO-PLN)

Mataram (ANTARA) - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat mencatat total nilai stimulus ketenagalistrikan yang sudah disalurkan sejak Januari-Juni 2021 mencapai Rp140,85 miliar untuk 848.199 pelanggan terdampak pandemi COVID-19.

"Stimulus yang sudah diberikan pemerintah melalui PLN diharapkan dapat membantu meringankan ekonomi masyarakat yang terdampak COVID-19," kata General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTB Lasiran, di Mataram, Senin.

Ia menyebutkan sebanyak 848.199 pelanggan di NTB yang sudah memperoleh stimulus, terdiri atas 569.258 pelanggan prabayar dan 278.941 pelanggan pascabayar.

Segmentasi pelanggannya masih didominasi pelanggan rumah tangga sebanyak 846.452 pelanggan atau 99,7 persen, sisanya sebanyak 1.734 pelanggan bisnis dan 13 pelanggan industri.

Sementara untuk pelanggan yang memperoleh pembebasan biaya beban dan abonemen, serta pembebasan penerapan ketentuan rekening minimum golongan sosial, bisnis, industri dan layanan khusus berjumlah sebanyak 12.033 pelanggan.

Lasiran menambahkan khusus untuk pembebasan biaya beban, abonemen, dan pembebasan ketentuan rekening minimum, pemberian stimulus akan diberikan secara otomatis dengan memotong tagihan rekening listrik konsumen sosial, bisnis dan industri.

"Potongan sebesar 50 persen hanya diberikan untuk biaya beban/abonemen dan biaya pemakaian rekening minimum," ujarnya.

Sahnim, salah seorang warga di Kota Mataram, mengucapkan terima kasih atas perhatian pemerintah yang telah memberikan stimulus listrik melalui PLN.

Sebab, selama pandemi COVID-19, pekerjaannya menjadi terganggu dan dirinya tidak bisa mencari penghasilan tambahan untuk keluarga akibat berlakunya pembatasan.

"Stimulus listrik ini sangat membantu saya, meringankan beban kehidupan. Terima kasih banyak karena saya sudah mendapatkan subsidi. Semoga diperpanjang supaya lebih membantu," katanya.

Manfaat stimulus listrik, juga dirasakan Made, pengusaha toko material bahan bangunan di Kota Mataram, yang kini sepi pengunjung akibat pandemi.

"Saat ini penjualan menurun dan tentunya berdampak besar terhadap usaha kami. Pengeluaran jadi lebih ringan karena ada stimulus listrik," tutur Made.