Mataram (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Mataram menyebutkan, cakupan vaksinasi COVID-19 di kota tertinggi di Nusa Tenggara Barat, dengan realisasi sebesar 48,47 persen atau 152.954 orang dari target 300.000 sasaran.
"Cakupan itu sesuai dengan data yang dikeluarkan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), per tanggal 26 Juli 2021," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram dr H Usman Hadi di Mataram, Selasa.
Cakupan vaksinasi COVID-19 menjadi salah satu kriteria penentuan level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), sehingga perlu dilakukan percepatan.
Karena itulah, pihaknya, saat ini sedang melakukan percepatan vaksinasi melalui 11 puskesmas dan 16 fasilitas kesehatan (faskes) lainnya di Kota Mataram.
"Prinsipnya, percepatan vaksinasi ini sangat tergantung dengan ketersediaan vaksin. Jika stok vaksin ada, kita bisa lebih cepat meningkatkan cakupan begitu sebaliknya," katanya.
Menurutnya, stok vaksin terakhir diterima Dinkes Kota Mataram sebanyak 5.000 dosis atau 500 vial pada Rabu (21/7). Vaksin tersebut sudah langsung didistribusikan lagi ke puskesmas dan faskes lainnya.
"Sekarang stok di kami sudah kosong. Tapi kalau di puskesmas atau di faskes lainnya masih tersedia dan diprioritaskan untuk pemberian dosis kedua," katanya.
Pemberian prioritas dosis kedua ini dimaksudkan agar masyarakat yang sudah dapat vaksin dosis pertama bisa tepat waktu mendapat dosis kedua agar efektivitas pembentukan antibodi bisa maksimal.
Berita Terkait
Dinkes buka layanan vaksin meningitis calon haji Mataram di 11 puskesmas
Kamis, 18 April 2024 16:43
Pastikan hewan peliharaan sehat sebelum dititipkan saat libur Lebaran
Sabtu, 6 April 2024 14:50
Kejari Sumbawa nyatakan kasus korupsi dana vaksin ternak tak terbukti
Selasa, 26 Maret 2024 15:28
Calon jamaah haji Mataram disiapkan vaksin COVID-19
Jumat, 1 Maret 2024 14:21
Kaum laki-laki bisa ambil vaksin HPV
Selasa, 13 Februari 2024 19:22
RI-Fiocruz membuka peluang kolaborasi teknologi dan vaksin atasi dengue
Senin, 12 Februari 2024 18:31
AI dan big data bisa percepat pengembangan obat baru
Sabtu, 10 Februari 2024 12:05
Kejari Sumbawa periksa 20 saksi kasus korupsi dana vaksin ternak
Kamis, 18 Januari 2024 19:30