Delapan formasi CPNS dokter spesialis di Kota Mataram tidak terisi

id cpns,mataram,tidak terisi

Delapan formasi CPNS dokter spesialis di Kota Mataram tidak terisi

Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Mataram Baiq Nelly Kusumawati. (Foto: ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyebutkan delapan formasi calon pegawai negeri sipil (CPNS) untuk dokter spesialis tidak terisi.

"Sampai penutupan pendaftaran kemarin (26/7/2021), tidak ada satupun pelamar untuk delapan formasi dokter spesialis yang kita butuhkan itu," kata Kepala BKPSDM Kota Mataram Baiq Nelly Kusumawati di Mataram, Selasa.

Nelly mengatakan, delapan formasi dokter spesialis yang tidak terisi itu adalah, spesialis bedah anak, thoraks dan kardiovaskular, spesialis forensik, patologi klinik, THT, dan spesialis urologi, masing-masing satu formasi, dan dua formasi untuk spesialis onkologi radiasi.

"Dengan kekosongan itu, maka 118 formasi tenaga kesehatan untuk CPNS tahun ini berkurang menjadi 110 formasi. Kalau untuk 28 formasi tenaga teknis, alhamdulillah terisi semua," katanya.

Menurut Nelly, kekosongan delapan formasi dokter spesialis tersebut dipengaruhi karena pada awal pengajuan formasi CPNS, formasi dokter spesialis itu diajukan untuk formasi P3K (pegawai pemerintahan dengan perjanjian kerja).

Dengan pertimbangan, semua dokter spesialis itu sudah ada dan bekerja di rumah sakit, akan tetapi usia mereka melewati syarat ikut menjadi peserta CPNS.

"Tetapi kebijakan pemerintah ternyata berbeda, yakni mengakomodasi usulan itu menjadi formasi CPNS dan P3K khusus untuk guru," katanya.

Dengan demikian, secara otomatis delapan formasi CPNS untuk dokter spesialis tersebut dikembalikan sebab tidak dapat diusulkan untuk penggantian formasi.

"Tapi tahun depan, formasi itu akan kami usulkan lagi menjadi formasi P3K, termasuk P3K untuk tenaga teknis, agar pegawai yang usianya tidak memenuhi syarat CPNS bisa terakomodasi," katanya.

Lebih jauh Nelly menyebutkan, total jumlah pelamar tercatat 2.567 orang, dengan rincian 1.349 memenuhi syarat, 633 belum diverifikasi dan 585 belum selesai verifikasi.

Setelah verifikasi, katanya, pihaknya menjadwalkan pengumuman kelulusan administrasi pada Tanggal 2 Agustus 2021, dilanjutkan masa sanggahan tiga hari.

"Setelah itu kami tunggu jadwal selanjutnya dari pemerintah pusat, sebab kami belum bisa pastikan pelaksanaan tesnya karena kondisi pandemi COVID-19 masih berlangsung. Tahapan pendaftaran ini saja sudah molor berapa kali," ujarnya.