Mataram (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyebutkan, kegiatan revitalisasi objek wisata Taman Loang Baloq di Kecamatan Sekarbela mengalami efisiensi anggaran hingga Rp1,7 miliar.
"Pagu revitalisasi Taman Loang Baloq sebesar Rp11 miliar, sementara nilai kontrak yang akan ditandatangani oleh pemenang tender sebesar Rp9,3 miliar. Jadi kita ada penghematan anggaran sekitar Rp1,7 miliar," kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram H Nizar Denny Cahyadi di Mataram, Selasa.
Dia berharap, dengan efisiensi tersebut rekanan bisa berkomitmen melaksanakan kegiatan sesuai dengan jadwal dan memberikan hasil terbaik sesuai perencanaan serta yang diharapkan pemerintah kota.
"Karena itu, dalam pelaksanaanya kita akan melakukan pengawasan secara intensif agar tahapan dan kualitas pembangunan sesuai dengan harapan kita," katanya.
Sementara menyinggung tentang menandatangan kontrak, Denny mengatakan, penandatangan kontrak dijadwalkan Rabu (28/7-2021) dan pihak kontraktor langsung melakukan pengerjaan fisik di lapangan, untuk mengejar waktu.
Lebih jauh Denny mengatakan, dengan anggaran revitalisasi Loang Baloq sebesar Rp9,3 miliar tersebut akan dilaksanakan 11 kegiatan pembangunan fasilitas pendukung.
"Dari 11 kegiatan yang akan kita laksanakan antara lain, pembangunan panggung plaza, panggung air, lampu laser, toilet dan pembangunan dua menara tower untuk memantau aktivitas masyarakat di sekitar objek wisata," katanya.
Keberadaan panggung plaza itu, tambahnya, ke depan menjadi wadah kegiatan terutama untuk seni dan budaya baik skala nasional maupun lokal, berbayar atau gratis.
"Misalnya kegiatan atraksi budaya 'peresesan', 'gendang beleq' dan lainnya. Intinya, setelah panggung itu jadi kita akan tetap menggelar kegiatan seni dan budaya setiap akhir pekan," katanya.
Selain itu, akan dibangun tanggul penahan gelombang dengan panjang sekitar 50 meter, dengan ketinggian 1,5 meter hingga 2 meter serta sumur resapan sebagai antisipasi dampak banjir rob ke depan, sebab kawasan tersebut menjadi wilayah rawan gelombang pasang.
"Keberadaan tanggul bisa berfungsi menahan gelombang ketika terjadi musim angin barat sekaligus antisipasi banjir rob," katanya.
Namun demikian, tambahnya, sebelum pengerjaan fisik dimulai akan dilakukan revisi desain karena adanya perbaikan batas lahan milik PT Mas Murni yang masuk ke dalam desain revitalisasi.
"Ada sedikit perubahan letak, misalnya untuk pembangunan tower yang direncanakan sebelah utara dipindah ke bagian selatan," katanya.
Berita Terkait
TSI Bogor sediakan paket kuliner di wahana Safari Malam
Jumat, 19 April 2024 8:29
Taman Nasional Komodo NTT dikunjungi 23.539 wisatawan saat Lebaran
Kamis, 18 April 2024 19:07
Taman Margasatwa Ragunan pastikan tanggung pengobatan wisatawan tertimpa dahan
Rabu, 17 April 2024 19:46
Taman Margasatwa Ragunan siapkan kantong parkir saat libur
Senin, 8 April 2024 17:32
Berwisata religi di Taman Surga Suku Bajo Sulawesi Tenggara
Jumat, 29 Maret 2024 15:12
TNI dan Polhut gagalkan pembalakan liar di Dompu
Selasa, 26 Maret 2024 15:31
KSOP perpanjang larangan kapal berlayar ke Pulau Komodo
Minggu, 17 Maret 2024 5:53
Taman Margasatwa Ragunan Jakarta sesuaikan jam operasional selama Ramadhan
Selasa, 12 Maret 2024 14:39