PAN NTB menggelar vaksinasi untuk masyarakat umum

id NTB,PAN NTB,Vaksinasi COVID-19,COVID-19

PAN NTB menggelar vaksinasi untuk masyarakat umum

Petugas kesehatan sedang melakukan suntik vaksin Sinovac kepada salah satu peserta vaksinasi yang dilaksanakan di Kantor DPW PAN Nusa Tenggara Barat (NTB) di Kota Mataram, Rabu (28/7/2021). (ANTARA/Nur Imansyah).

Mataram (ANTARA) - Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN Nusa Tenggara Barat mengelar vaksinasi COVID-19 untuk kader dan masyarakat umum dalam rangka membantu pemerintah mempercepat cakupan vaksinasi di wilayah itu.

Ketua DPW PAN NTB, H Muazzim Akbar mengatakan program vaksinasi tersebut menyasar 100 orang dalam sehari.

"Kegiatan vaksinasi ini sebagai upaya kita membantu pemerintah mempercepat vaksinasi kepada masyarakat," ujar Muazzim di sela-sela kegiatan vaksinasi di Kantor DPW PAN NTB di Mataram, Rabu.

Ia menjelaskan kegiatan tersebut tidak hanya dilaksanakan oleh DPW PAN NTB, melainkan juga dilakukan pengurus PAN yang ada di seluruh Indonesia. Bahkan, kegiatan vaksinasi ini yang pertama dilakukan oleh partai di NTB.

"Jadi kegiatan ini tidak hanya di NTB tapi di seluruh Indonesia," terangnya.

Muazim menyatakan masyarakat yang ingin divaksin di DPA PAN NTB cukup datang ke Kantor DPW dan membawa KTP.

"Kalau di rumah sakit antri satu atau dua hari daftar dulu, namun untuk di DPW PAN cukup dengan membawa KTP," katanya.

Senada dengan Ketua DPW, Ketua Panitia Vaksinasi DPW PAN NTB Syaiful Insan, mengatakan vaksinasi ini dilaksanakan dalam rangka membantu pemerintah melaksanakan percepatan vaksinasi, khususnya di wilayah NTB.

"Untuk kegiatan ini kami bekerjasama dengan pihak rumah sakit Kota Mataram dan Dinas Kesehatan Provinsi NTB," ujarnya.

Insan menyatakan vaksinasi ini dialokasikan untuk 100 orang atau 100 dosis vaksin. Vaksinasi menyasar kader dan masyarakat umum.

"Tadinya kita prioritaskan kader dan pengurus. Tapi ternyata karena kader dan pengurus sudah banyak yang vaksin makanya kita alihkan juga untuk masyarakat umum," ucapnya.

Meski demikian, Insan menyatakan pihaknya tidak bisa menambah jumlah peserta vaksinasi lantaran keterbatasan vaksin.

"Kendalanya ada di stok vaksin yang terbatas, sehingga kami pun tidak bisa memaksakan harus banyak peserta yang divaksin," katanya.