Satgas COVID-19: PPKM di Kota Mataram masih level tiga

id ppkm,mataram,gagal

Satgas COVID-19: PPKM di Kota Mataram masih level tiga

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kota Mataram I Nyoman Swandiasa. ANTARA/Nirkomala

Mataram (ANTARA) - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyebutkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di daerah itu masih level tiga hingga 6 September 2021, karena kasus masih tinggi. 

"Terhadap hasil evaluasi Satgas COVID-19 Nasional itu, kita tidak berkecil hati sebaliknya ini akan menjadi motivasi kita untuk bekerja lebih optimal lagi dalam upaya pengendalian pandemi COVID-19 di Mataram," kata Juru Satgas Penanganan COVID-19 Kota Mataram I Nyoman Swandiasa di Mataram, Selasa.

Dia menduga, salah satu faktor gagalnya Kota Mataram turun level kemungkinan karena masih terjadinya kasus warga yang terkonfirmasi dengan diatas dua angka setiap hari yang sangat dinamis dan fluktuatif kendati diimbangi dengan angka kesembuhan.

"Tadi malam saja, kasus positif baru COVID-19 terkonfirmasi sebanyak 43 orang, namun jumlah pasien sembuh juga lebih tinggi yakni sebanyak 53 orang," katanya.

Meski tidak turun level, lanjut Swandisa yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), kondisi saat ini patut disyukuri sebab dengan status level tiga banyak aktivitas sosial kemasyarakatan yang bisa dilakukan.

"Sejak kita bersatus level tiga, ekonomi mulai menggeliat sebab sektor ekonomi bisa berjalan kendati masih dalam keterbatasan jam operasional dan penerapan prokes," katanya.

Selain itu, pada level tiga ini aktivitas pendidikan melalui pembelajaran tatap muka (PTM) bisa dilakukan sesuai standar prokes COVID-19.

"Keberhasilan kita berada pada leval tiga saat ini diraih atas kerja keras bersama TNI/Polri, serta satgas COVID-19 hingga tingkat lingkungan," katanya.

Bahkan sejak Kota Mataram berstatus level tiga, berbagai objek wisata sudah dibuka, begitu juga dengan aktivitas di sejumlah taman aktif dan ruang terbuka hijau (RTH) di Mataram.

"Yang belum kita buka adalah kegiatan hari tanpa kendaraan bermotor atau 'car free day' di Jalan Udayanan setiap hari Minggu. Semoga, setelah kita turun level menjadi dua, pembukaan CFD bisa dikaji," katanya.