TKDN pembangunan kelistrikan UIP Nusra melebihi target nasional korporat

id PT PLN,UIP Nusra,TKDN

TKDN pembangunan kelistrikan UIP Nusra melebihi target nasional korporat

Jaringan ketenagalistrikan yang dibangun oleh PLN UIP Nusra. (ANTARA/HO-PLN)

Mataram (ANTARA) - Hingga Agustus 2021, realisasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) PT PLN (Persero) UIP Nusa Tenggara menyentuh angka 51persen, melewati target korporat secara nasional sebesar 40 persen.

Hal tersebut disampaikan oleh Senior Manager Pertanahan, Perizinan dan Komunikasi PLN UIP Nusra, Gregorius Adi. Menurutnya, posisi capaian TKDN sampai dengan bulan Agustus 2021 ini sudah sangat baik meskipun di tengah pandemi.

Hal ini dikarenakan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan masih tetap berlangsung dan tersebar di dua provinsi, yakni Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Capaian TKDN PLN UIP Nusra sendiri jika dirinci terbagi menjadi tiga sektor, yakni TKDN sektor pembangkitan 31,37 persen, TKDN sektor transmisi 71,63 persen, dan TKDN sektor gardu induk 50,34 persen.

"Capaian angka ini menunjukkan bahwa pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan PLN di Nusa Tenggara dominan di support oleh industri dalam negeri. Untuk pembangkit di NTB, TKDN terbesar disumbang oleh PLTU 2 NTB di Jeranjang dan PLTU FTP2 di Sembelia, sedangkan di NTT disumbang oleh PLTU Timor 1," ucap Greg.

Greg juga menambahkan, sumbangsih dan peran dalam negeri untuk sektor Transmisi dan Gardu induk tidak kalah membanggakan, rata - rata TKDN untuk sektor tersebut diatas 80 persen. "Gardu Induk Sekotong di Lombok Barat direncanakan 100% menggunakan kandungan dalam negeri dan untuk Gardu Induk Tenau di Kupang, kandungan dalam negerinya 80%. Transmisi sistem Lombok dan Tol Listrik Flores yang diresmikan kemarin, juga 90 persen lebih merupakan kandungan dalam negeri," katanya.

Secara aktual, keseluruhan progress pembangunan kelistrikan di provinsi NTB dan NTT, sampai dengan bulan Agustus tahun 2021 mencapai 77 persen, dari target rencana sebesar 88 persen, baik itu pembangunan pembangkit listrik, saluran transmisi, maupun gardu induk. Dari ketiga sektor tersebut capaian sumbangsih peran dalam negeri menyentuh angka hampir Rp2,5 triliun dan sampai dengan saat ini pembangunan infrastruktur kelistrikan akan terus dijalankan. Angkatersebut tentunya akan terus merangkak naik sampai dengan akhir 2021.

Sampai dengan saat ini, langkah-langkah yang sudah di ambil oleh perusahaan listrik nasional tersebut untuk mendukung penggunaan produk domestik dalam proyek-proyek ketenagalistrikan antara lain salah satunya dengan mengembangkan daftar penyedia terseleksi (DPT) lokal untuk komponen pembangkit, transmisi, dan gardu induk pada industri nasional yang sudah terbukti secara kualitas dan wajib digunakan pada pengadaan infrastruktur ketenagalistrikan.

Terlepas dari kriteria dan parameter yang ada, harus diakui bahwa peningkatan TKDN oleh PLN tidak sederhana dan mudah untuk di realisasikan. Masih ada sejumlah tantangan baik dari segi regulasi, kemampuan industri nasional, maupun finansial.

"Oleh karena itu, untuk menajwab tantangan ini, sangat dibutuhkan dukungan dari kementerian dan lembaga serta sinergi dengan kontraktor, pabrikan, dan manufaktur lokal," kata Greg.