DLH mengoptimalkan peran lingkungan tangani sampah rumah tangga

id dlh,mataram,lingkungan

DLH mengoptimalkan peran lingkungan tangani sampah rumah tangga

Ilustrasi: seorang petugas kebersihan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menjalankan tugasnya di Jalan Pejanggik, Jumat (3/9-2021). (Foto: ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, akan mengoptimalkan peran lingkungan dalam menangani sampah rumah tangga agar tidak dibuang pada tempat yang tidak resmi, sehingga sampah bisa terangkut maksimal.

"Dari hasil kajian kami, ada sekitar 50 ton sampah masih tercecer di lingkungan yang dibuang pada tempat pembuangan sementara (TPS) liar, termasuk di saluran dan sungai," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram HM Kemal Islam di Mataram, Jumat.

Dikatakan, produksi sampah di Kota Mataram mencapai 300 ton per hari, tapi dari jumlah ini yang bisa diangkut hanya 240-250 ton, sedangkan sisanya tercecer di lingkungan yang dibuang di TPS tidak resmi.

Menurutnya, dengan sarana dan prasaran yang dimiliki DLH sebenarnya mampu untuk menangani 300 ton produksi sampah per hari di Kota Mataram. Akan tetapi, sampah yang diproduksi masyarakat masih banyak tidak dibuang ke TPS resmi yang sudah disiapkan.

"Karena itu, kita berharap peran dari kepala lingkungan dapat memberikan edukasi menyadarkan masyarakat agar sampah rumah tangga dimaksimalkan dibuang ke TPS. Jadi kita tinggal optimalkan pengangkutan di TPS," katanya.

Dia mengakui, tingkat kesulitan yang dihadapi dalam upaya penanganan sampah adalah bagaimana menyadarkan masyarakat agar membuang sampah pada tempat resmi.

"Perilaku masyarakat memang menjadi pekerjaan rumah (PR) kita paling berat, sehingga peran aparat tingkat lingkungan sangat penting menggerakkan warga membuang sampah pada tempat resmi," ujarnya.

Terkait itu, lanjutnya, perlu dilakukan pertemuan secara langsung dengan lurah serta 325 kepala lingkungan untuk menyamakan persepsi dalam upaya penanganan sampah rumah tangga yang masih tercecer.

Hanya saja, saat ini pihaknya belum bisa mengatur waktu untuk pertemuan mengingat status Kota Mataram masih berada pada PPKM level tiga yang belum membolehkan untuk melakukan pertemuan dengan jumlah banyak.

"Tapi begitu kita turun level jadi dua, kita akan usahakan dan siapkan konsep sesuai protokol kesehatan untuk bisa bertemu dengan kepala lingkungan," katanya.