Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat menyatakan kegiatan vaksinasi merdeka yang digencarkan pemerintah saat ini mendukung percepatan target cakupan vaksinasi COVID-19 di kota itu.
"Melalui kegiatan vaksinasi merdeka, kita makin optimistis 'herd immunity' atau kekebalan kelompok di Mataram bisa tercapai bulan ini (September-red)," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Mataram I Nyoman Swandiasa di Mataram, Senin.
Dikatakan, berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), mencatat cakupan vaksinasi bagi warga Kota Mataram sudah mencapai 63,86 persen, dari target 70 persen.
Karenanya, kegiatan vaksinasi merdeka yang dilaksanakan menjadi salah satu upaya intervensi dan percepatan yang dilakukan oleh pemerintah untuk melindungi setiap masyarakat dari COVID-19.
"Informasinya, kuota untuk NTB per hari menyasar 6.000 orang. Kuota itu tentu cukup tinggi sehingga perlu dukungan agar masyarakat bisa ikut ambil bagian terhadap kegiatan vaksinasi merdeka tersebut," katanya.
Lebih jauh Swandiasa mengatakan, sejauh ini pelaksanaan vaksinasi COVID-19 untuk semua kalangan di Mataram hampir tidak ada kendala.
Pasalnya, untuk fasilitas layanan vaksinasi di Mataram sudah mencukupi, termasuk sumber daya manusia (SDM) dalam hal ini tenaga kesehatan juga sangat siap.
Bahkan masyarakat, sejauh ini animo dan kesadaran untuk vaksin COVID-19 sudah cukup baik.
"Jadi selama dosis vaksin tersedia, kita bisa memberikan layanan vaksinasi secara maksimal. Karena itu kita harapkan stok vaksin ini bisa tetap tersedia," ujarnya.
Berita Terkait
Dinkes buka layanan vaksin meningitis calon haji Mataram di 11 puskesmas
Kamis, 18 April 2024 16:43
Pastikan hewan peliharaan sehat sebelum dititipkan saat libur Lebaran
Sabtu, 6 April 2024 14:50
Kejari Sumbawa nyatakan kasus korupsi dana vaksin ternak tak terbukti
Selasa, 26 Maret 2024 15:28
Calon jamaah haji Mataram disiapkan vaksin COVID-19
Jumat, 1 Maret 2024 14:21
Kaum laki-laki bisa ambil vaksin HPV
Selasa, 13 Februari 2024 19:22
RI-Fiocruz membuka peluang kolaborasi teknologi dan vaksin atasi dengue
Senin, 12 Februari 2024 18:31
AI dan big data bisa percepat pengembangan obat baru
Sabtu, 10 Februari 2024 12:05
Kejari Sumbawa periksa 20 saksi kasus korupsi dana vaksin ternak
Kamis, 18 Januari 2024 19:30