Pemkot: warga harus taat prokes meski "herd immunity" sudah terbentuk

id prokes,mataram,kebal

Pemkot: warga harus taat prokes meski "herd immunity" sudah terbentuk

Ilustrasi: seorang anak usia 12 tahun ke atas antusias mengikuti kegiatan vaksinasi COVID-19 di Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat. (Foto: ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengingatkan, warganya harus tetap taat menerapkan protokol kesehatan (prokes) meskipun "herd immunity" atau kekebalan kelompok di kota itu sudah terbentuk.

"Kendati kita sudah mencapai target kekebalan kelompok, tapi prokes COVID-19 harus tetap ditegakkan. Jangan sampai terjadi euforia yang bisa memicu peningkatan kasus COVID-19 lagi," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Mataram I Nyoman Swandiasa di Mataram, Senin.

Dikatakan, berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi NTB, pada Minggu (12/9-2021) menyebutkan, cakupan vaksinasi COVID-19 di Kota Mataram sudah mencapai 69,63 persen.

"Artinya, kita sudah hampir 70 persen mencapai target kekebalan kelompok. Kita yakin kekurangan nol koma itu bisa tercapai malam ini," katanya.

Karena itu, sambung Swandiasa, antisipasi euforia masyarakat yang akan dilakukan pemerintah kota bersama Satgas COVID-19 Kota Mataram, adalah melakukan sosialisasi, edukasi sekaligus mengingatkan masyarakat agar tidak abai terhadap prokes.

Selain itu, penertiban pendisiplinan prokes juga tetap akan dilakukan. Jadi capaian "herd immunity" bukan berarti membuat satgas kendor melakukan upaya pencegahan penyebaran COVID-19.

"Justru ini menjadi tantangan satgas. Apalagi dengan dinaikannya lagi target cakupan vaksinasi di Kota Mataram menjadi 80 persen, bahkan kalau perlu cakupan 'herd immunity' bisa mencapai 100 persen," katanya.

Terkait dengan itu, untuk mencapai cakupan vaksinasi maskimal di Kota Mataram, sambung Swandiasa yang juga menjabat sebagai juru bicara Satgas COVID-19 Kota Mataram, mulai hari ini dilaksanakan layanan vaksinasi COVID-19 dengan target 3.200 per hari.

"Target tersebut diprioritaskan untuk layanan pelajar di sekolah. Akan tetapi, masyarakat umum juga bisa tetap dilayani pada sejumlah tempat seperti di tempat ibadah, kantor lurah serta fasilitas publik lainnya seperti di mal," katanya.

Sementara menyinggung tentang data terakhir kasus COVID-19 di Kota Mataram, disebutkan dari data tim kewaspadaan COVID-19 Provinsi NTB,  Minggu (12/9-2021) menyebutkan tambahan pasien COVID-19 untuk Kota Mataram sebanyak 11 orang dan 19 pasien COVID-19 dinyatakan sembuh serta satu pasien meninggal dunia.

Dengan demikian, pasien yang masih dirawat sebanyak 225 orang, total sembuh 6.482, meninggal dunia 240 orang dari total kasus 6.947.