Dispar NTB mengoptimalkan promosi tenun di ajang WSBK dan MotoGP

id tenun,dispar,NTB

Dispar NTB mengoptimalkan promosi tenun di ajang WSBK dan MotoGP

Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Nusa Tenggara Barat Hj Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah (jilbab pink) meninjau salah satu stan dalam kegiatan Lombok Sharia Festival 2021 bertemakan "Iring sasambo Tenun" di Lombok Epicentrum Mall, Kota Mataram. Jumat (8/10/2021). ANTARA/Nirkomala.

Mataram (ANTARA) - Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat mengoptimalkan promosi tenun hasil pengrajin daerah pada ajang balap motor dunia "World Superbike" (WSBK) 19-21 November 2021 dan MotoGP Maret 2022, di Sirkuit Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah.

"Pada dua event dunia tersebut, kita akan hadirkan tenun-tenun lokal sebagai promosi sekaligus etalase pariwisata di daerah ini," kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) NTB Yuson Hadi di Mataram, Minggu.

Pernyataan itu disampaikan Yusron dalam kegiatan press conference LSF 2021 yang dilaksanakan oleh Hijabers Mom Community (HMC) Lombok dengan tema "Iring Sasambo Tenun" berlangsung 8-10 Oktober 2021 dan menyiapkan 46 stan pameran, di Lombok Epicentrum Mall, Kota Mataram.

Dikatakan, beberapa upaya promosi tenun yang disiapkan menyambut WSBK dan MotoGP antara lain, mengajak para pelaku pariwisata terutama di perhotelan agar menggunakan seragam berbahan tenun atau memiliki unsur motif tenun.

Selain itu, berbagai aksesori dalam rangka menyambut WSBK dan MotoGP harus memiliki unsur tenun lokal baik dari Pulau Lombok maupun Pulau Sumbawa. Contohnya, payung yang digunakan para tamu, penonton, dekorasi, spanduk dan lainnya perlu punya unsur tenun.

"Semakin banyak yang menggunakan, maka semakin banyak pula yang akan mencintai tenun lokal yang kaya dengan beraneka motif yang sarat kearifan lokal," katanya.

Di sisi lain, Yusron mengakui, tantangan yang dihadapi saat ini adalah keterbatasan kemampuan produksi pengrajin masih terbatas. Hal itu tentu berdampak maraknya tenun-tenun yang dibuat dengan teknik printing.

"Dalam kondisi itu tidak bisa kita hindari, tapi kita yakin ke depan jika pengrajin sudah bisa meningkatkan produksi dengan ketersediaan bahan baku mencukupi, kita yakin secara perlahan tenun-tenun printing akan hilang," katanya.

Lebih jauh Yusron mengatakan pada prinsipnya Dispar NTB siap bangkit dan pulih di tengah pandemi COVID-19 untuk bergerak dan promosi pariwisata. Termasuk mewujudkan Provinsi NTB menjadi pusat busana muslim nasional.

"Insya Allah, pada kegiatan Ramadan Fair 2022 bisa menjadikan NTB sebagai barometer desainer-desainer busana muslim berbasis tenun lokal," katanya menambahkan.