Mataram (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyebutkan, pemberangkatan 49 calon pekerja migran Indonesia (PMI) asal Kota Mataram terkendala administrasi negara tujuan.
"Jadi sampai saat ini 49 calon PMI yang sudah siap berangkat, belum bisa terbang karena menunggu administrasi di negara tujuan," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Mataram H Rudi Suryawan di Mataram, Jumat.
Bahkan 49 orang calon PMI itu, lanjut Rudi, 34 orang merupakan PMI dengan negara tujuan Hongkong yang tinggal menunggu jadwal pemberangkatan dari masing-masing perusahaan dan sudah mendapat rekomendasi serta ID Disnaker, sampai sekarang juga belum ada kepastian.
Menurutnya, dari 49 PMI asal Kota Mataram yang sudah selesai mengurus administrasi, 34 orang ke Hongkong sisanya ke Singapura, Italia, Polandia dan Saudi Arabia.
"Hanya saja negara yang baru membuka penerima PMI di tengah pandemi COVID-19 baru Negara Hongkong. Sedangkan lainnya belum," katanya.
Namun demikian, lanjutnya, belum adanya kepastian pemberangkatan PMI tersebut, diharapkan bisa dimanfaatkan oleh para calon PMI untuk mengikuti pelatihan dari masing-masing perusahaan.
Pasalnya, puluhan PMI asal Kota Mataram itu rata-rata akan bekerja pada sektor informal dan asisten rumah tangga.
"Secara administrasi di kami sudah selesai. Jadi kita berharap, mereka bisa segera diberangkatkan," katanya.
Berita Terkait
PMI Jakbar lakukan sejumlah upaya atasi tipisnya pasokan
Jumat, 19 April 2024 20:13
Film dokumenter bisa mencegah PMI terjebak radikalisme
Jumat, 19 April 2024 6:45
Pemerintah segera mengatur masa transisi perubahan Permendag 36/2023
Rabu, 17 April 2024 7:33
Kepala BP2MI sebutkan barang kiriman PMI tertahan akan dikeluarkan
Selasa, 16 April 2024 17:53
BP2MI pastikan tak berlaku lagi pembatasan barang milik PMI
Selasa, 16 April 2024 17:17
Perlindungan PMI secara menyeluruh harus segera direalisasikan
Selasa, 16 April 2024 16:53
PMI Jakarta sediakan pos kesehatan siaga Lebaran bagi pemudik
Senin, 8 April 2024 17:19
PMI Manufaktur konsisten ekspansi 31 bulan berturut-turut
Jumat, 5 April 2024 5:42