Mataram (ANTARA) - Dinas Perdagangan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyebutkan realisasi retribusi pasar di Mataram telah mencapai Rp3,8 miliar atau sekitar 70 persen dari target Rp5,5 miliar.
Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram Uun Pujianto di Mataram, Senin, mengakui realisasi retribusi pasar tersebut tidak sesuai dengan target berjalan.
"Harusnya kalau sudah akhir tahun seperti ini, realisasi berada di atas 85 persen," katanya.
Menurut dia, kondisi tersebut dipicu pandemi COVID-19 yang telah membatasi aktivitas pedagang dan pembeli di pasar tradisional.
"Karena itu dengan sisa waktu di tahun ini, kami usahakan retribusi tahun ini bisa mencapai 80 persen dari target Rp5,5 miliar," katanya.
Ia memastikan penurunan retribusi pasar itu dapat dilihat dari pencapaian per hari. Misalnya untuk Pasar Pagesangan, dari target Rp900 ribu per hari, realisasi hanya mencapai Rp516 ribu per hari.
Begitu juga dengan Pasar Kebon Roek, dari target Rp900 ribu per hari, realisasi hanya mencapai Rp400 ribu. Kondisi serupa juga hampir sama di 19 pasar tradisional lainnya di Mataram.
"Tarif retribusi pasar Rp1.000 per meter untuk pedagang musiman. Sedangkan untuk pedagang tetap, selain kena retribusi harian, juga dikenakan sewa ruang yang dibayar per bulan," katanya.
Berita Terkait
Bapanas minta pedagang tak mengoplos beras SPHP
Kamis, 28 Maret 2024 4:46
Polda NTB sita 289 dus minuman beralkohol dari pedagang Senteluk
Selasa, 19 Maret 2024 15:45
Polisi sita ratusan petasan dari para pedagang di Pasar Lama Utan Sumbawa
Senin, 18 Maret 2024 15:55
"Bau Nyale" 2024 di Mandalika Lombok libatkan ribuan pedagang
Jumat, 1 Maret 2024 16:43
Penataan pedagang di KEK Mandalika jadi atensi
Kamis, 18 Januari 2024 17:30
BAZNAS Lombok Tengah menyalurkan bantuan modal ke pedagang kecil
Rabu, 10 Januari 2024 15:46
Pedagang di Pantai Istana Presiden di Sukabumi pingsan di sambaran petir
Minggu, 31 Desember 2023 20:37
Pemkot Mataram tata pedagang saat "car free day"
Rabu, 20 Desember 2023 16:00