PLN sempurnakan tol listrik Sumbawa di penutup tahun 2021

id PLN UIP Nusra,Tol Listrik,Pulau Sumbawa

PLN sempurnakan tol listrik Sumbawa di penutup tahun 2021

Sejumlah pekerja sedang melakukan perbaikan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) milik PLN. (ANTARA/HO-PLN)

Mataram (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara berhasil melakukan pemberian tegangan pertama atau energize pengoperasian satu line jalur Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kilo Volt (kV) Bima-Sape.

Panjang jaringannya mencapai 31 kilo meter sirkuit (kms) dan 91 jumlah tapak tower, SUTT tersambung dari Gardu Induk (GI) Bima di Desa Rabadompu Barat, Kecamatan Raba, Kota Bima menuju Gardu Induk Sape di Desa Parangina, Kecamatan Sape, Kabupaten Bima.

General Manager UIP Nusa Tenggara, Josua Simanungkalit, menjelaskan pembangunan SUTT 150 kV Bima-Sape dimulai sejak 2014. Dengan total nilai investasi sebesar Rp120 miliar, tentunya SUTT tersebut akan sangat menopang keandalan sistem kelistrikan Pulau Sumbawa.

"Energize SUTT 150 kV Bima-Sape membuat kualitas sistem transmisi Tol Listrik Sumbawa semakin baik. Artinya, bahwa capaian ini akan meningkatkan keandalan pelayanan kepada pelanggan karena PLN dapat menghubungkan GI Taliwang di ujung barat sampai ke GI Sape di ujung timur Pulau Sumbawa," katanya.

Josua menambahkan melalui transmisi dari Bima ke Sape, PLN juga dapat mengoperasikan dan memaksimalkan operasi trafo 20 MVA pada GI Sape. Ke depan, pengiriman energi listrik untuk wilayah Sape dapat di transmisikan dari pembangkit PLTMG Bima yang ada di Bonto, atau dari pembangkit lain di wilayah sumbawa seperti PLTMG Sumbawa atau PLTU Sumbawa Barat karena sistem interkoneksi satu pulau melalui Tol Listrik Sumbawa.

"Saat ini kami baru mengoperasikan satu line jalur, dari rencana dua line jalur yang memiliki total panjang 62,48 kilometer sirkuit. Ditambah dengan beroperasinya GI Sape, kualitas untuk pelanggan di Sape akan semakin meningkat," ujarnya.
 
Tantangan yang dihadapi dalam pembangunan SUTT yang melintasi dua kabupaten itu sangat luar biasa. Selain bentang alam yang berbukit dan menyusuri kawasan hutan dan juga situasi pandemi, menjadi catatan tidak ringannya proses pembangunan transmisi menuju ujung timur Pulau Sumbawa.

Josua juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak terkait yang membantu PLN dalam seluruh tahapan proses pembangunan, sehingga proyek ini dapat kami selesaikan.

"Kami berkomitmen siap mendorong pertumbuhan investasi dan perkembangan ekonomi, khususnya di NTB. Hal ini yang memicu kami untuk mulai menyelesaikan proyek itu pada Juli 2031," katanya.

Untuk diketahui, sistem kelistrikan Pulau Sumbawa memiliki daya mampu sebesar 130,9 mega Watt (MW) dengan beban yang ditanggung sebesar 115,1 MW. Ini berarti sistem kelistrikan pulau Sumbawa memiliki daya cadangan sebesar 15,8 MW yang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Pulau Sumbawa.