MATARAM HARUS BEBAS LOKALISASI PSK

id



Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, berkomitmen tidak memberikan lokalisasi bagi pekerja seks komersial karena bertentangan dengan slogan sebagai kota maju, religius dan berbudaya.

"Untuk mewujudkan slogan Kota Mataram yang maju, religius dan berbudaya maka tempat hiburan malam dan peredaran minuman keras benar-benar diperketat keberadaannya," kata Sekretaris Daerah Kota Mataram, Lalu Makmur Said, di hadapan rombongan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Cilegon yang berkunjung ke Mataram, Jumat.

Ia mengatakan, pihaknya terus berupaya memberantas berbagai penyakit masyarakat yang meresahkan dengan melakukan penertiban di sejumlah titik yang dianggap menjadi lokasi kegiatan penyakit masyarakat.

Kegiatan penertiban tersebut melibatkan aparat Satuan Polisi Pamong Praja, Tim Reaksi Cepat, dan aparat kepolisian, serta dari unsur organisasi masyarakat.

"Wali Kota Mataram juga secara tegas memerintahkan aparat Sat Pol PP untuk bertindak tegas terhadap kegiatan penyakit masyarakat, karena bisa mengganggu umat muslim menjalankan ibadah puasa," katanya.

Menurut Makmur, kedatangan rombongan MUI Kota Cilegon juga membawa angin segar pencerahan, selain membawa informasi dan pengalaman-pengalaman yang sangat berharga bagi pemerintah Kota Mataram yang terus berbenah dalam hal kehidupan beragama.

"Kota Mataram merupakan ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan penduduk yang heterogen atau terdiri dari berbagai suku dan agama. Kami berharap dengan kedatangan MUI Cilegon, bisa memberikan masukan yang bermanfaat untuk kehidupan beragama di Kota Mataram," ujarnya. (*)