Kabupaten/Kota di NTB diingatkan mempercepat vaksinasi COVID-19

id Vaksinasi COVID-19,NTB,Omicron,Kabupaten/Kota di NTB,percepat vaksinasi COVID-19,Kabupaten/Kota percepat vaksinasi COVID

Kabupaten/Kota di NTB diingatkan mempercepat vaksinasi COVID-19

Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Hj Sitti Rohmi Djalilah. (ANTARA/Nur Imansyah).

Mataram (ANTARA) - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat, Hj Sitti Rohmi Djalilah mengingatkan pemerintah kabupaten dan kota di wilayah itu untuk mempercepat vaksinasi sebagai antisipasi penyebaran COVID-19 varian Omicron.

"Yang jelas kami tidak fokus pada jumlah kasusnya, melainkan kita fokus pada percepatan vaksinasi dan prokes sesuai arahan presiden," kata Sitti Rohmi Djalilah di Mataram, Senin.

Selain itu, kata Wagub NTB, pasien Omicron lebih banyak melakukan isolasi mandiri, dan tidak banyak dirawat di rumah sakit. Secara angka ketersediaan tempat tidur di rumah sakit di NTB masih 19 persen.

"Artinya masih tercukupi untuk ketersediaan tempat tidur," ujarnya.

Menurut Wagub NTB, Pemerintah Provinsi (Pemprov) menggenjot upaya vaksinasi di seluruh wilayah untuk mengejar target 80 persen sebelum MotoGP pada Maret 2022.

"Penekanannya ada pada vaksinasi karena sebelum MotoGP harus 80 persen vaksinasi dosis dua. Kita kejar kekurangannya sampai tanggal 11 Maret atau sebelum digelar MotoGP," ujarnya.

Saat ini, kata Wagub NTB, total vaksinasi untuk dosis kedua baru mencapai 61,64 persen atau 2.410.515 orang dari total sasaran jumlah penduduk sebanyak 3.910.638 jiwa.

Sedangkan, untuk vaksinasi pertama sudah 90,34 persen atau 3.532.747 orang dan vaksin dosis ketiga 1,87 persen atau 73.152 orang.

Wagub NTB menambahkan, saat ini penanganannya harus fokus pada vaksinasi dan kontrol parameter level PPKM. Untuk itu, ia meminta Dinas Kesehatan memastikan stok dan upaya vaksinasi khususnya di Kota Bima dan Kabupaten Bima untuk melakukan percepatan.

"Penyebaran varian Omicron di NTB masih aman. Indikasi aman itu dilihat dari ketersediaan kamar di rumah sakit, penelusuran kontak erat angkanya di atas batas rata rata nasional juga," ucapnya.

Oleh karena itu, Wagub berharap semua kabupaten dan kota menyelesaikan target vaksin kedua sebelum 20 Maret menjelang MotoGP.

"Penanganannya harus fokus pada vaksinasi dan kontrol parameter level PPKM," katanya.