Satgas pangan pantau peredaran minyak goreng di Sumbawa

id minyak goreng,harga dan stok,satgas pangan

Satgas pangan pantau peredaran minyak goreng di Sumbawa

Petugas kepolisian mengecek ketersediaan dan harga minyak goreng di pasar yang berada di wilayah Sumbawa Besar, NTB, Selasa (5/4/2022). (ANTARA/HO-Polda NTB)

Mataram (ANTARA) - Tim satuan tugas pangan dari kepolisian memantau peredaran minyak goreng di Kabupaten Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat.

Kepala Bidang Humas Polda NTB Komisaris Besar Polisi Artanto melalui sambungan telepon dari Mataram, Selasa, mengungkapkan peredaran minyak goreng di Kabupaten Sumbawa Besar pada pekan pertama memasuki bulan Ramadhan ini tergolong aman.

"Secara keseluruhan peredaran minyak goreng di Sumbawa Besar relatif aman," kata Artanto.

Begitu juga dengan harga jual, mulai di tingkat pengecer, grosir, hingga distributor, dipastikan masih tergolong normal.

Hal itu pun dipastikan berdasarkan pantauan di hari pertama umat muslim melaksanakan ibadah puasa, Minggu (3/4).

Dua kecamatan di Kabupaten Sumbawa Besar, yakni Kecamatan Labuan Badas dan Buer, menjadi target pengecekannya.

Hasil pantauan menyatakan, stok dan harga minyak goreng jenis curah maupun kemasan untuk wilayah yang memiliki daya konsumsi cukup tinggi tersebut dipastikan masih aman terkendali.

Dua pekan sebelum bulan Ramadhan, stok minyak goreng di sejumlah daerah termasuk Sumbawa mengalami kelangkaan. Kelangkaan itu diduga karena permintaan pasar untuk wilayah Jawa cukup tinggi sehingga mempengaruhi kuota distribusi luar Jawa.

Namun kini stok minyak goreng, baik kemasan maupun curah sudah kembali normal. Situasi demikian terjadi usai pemerintah mencabut harga eceran tertinggi (HET) untuk minyak goreng jenis kemasan dan menaikkan HET minyak goreng curah dari Rp11.500 menjadi Rp14.000.