Kapolda NTB: ciptakan rasa aman, nyaman dan cegah COVID-19 saat mudik

id ketupat rinjani 2022,operasi ketupat,polda ntb

Kapolda NTB: ciptakan rasa aman, nyaman dan cegah COVID-19 saat mudik

Kapolda NTB Irjen Pol Djoko Poerwanto bersama pejabat lintas sektoral mengecek kesiapan personel yang bertugas dalam Operasi Ketupat Rinjani 2022 di Lapangan Bhara Daksa, Mataram, Jumat (22/4/2022). (ANTARA/Dhimas B.P.)

Mataram (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat Inspektur Jenderal Polisi Djoko Poerwanto meminta kepada seluruh jajaran yang bertugas dalam Operasi Ketupat Rinjani 2022 untuk bisa menciptakan rasa aman, nyaman, dan mencegah penularan COVID-19 di tengah masyarakat dengan tetap menjaga penerapan protokol kesehatan, saat mudik lebaran.

"Karena momentum mendekati lebaran itu identik dengan mudik, jadi yang bertugas di lapangan harus bisa membuat masyarakat merasa aman, nyaman, dan utamanya terhindar dari penularan COVID-19," kata Djoko di Mataram, Jumat.

Kapolda NTB menyampaikan keterangan demikian usai mengikuti apel gelar pasukan dengan sandi Operasi Ketupat Rinjani 2022 di Lapangan Bhara Daksa, Polda NTB.

Dia pun memastikan apel bersama seluruh instansi maupun lembaga terkait yang bertanggung jawab dalam pengamanan mudik lebaran ini menjadi bagian dari kesiapan.

"Jadi sesuai amanah Kapolri, apel ini untuk menjaga sinergitas dan soliditas, mengecek bagaimana kesiapan bersama dalam menyambut lebaran," ucap dia.

Lebih lanjut, Direktur Lalu Lintas Polda NTB Komisaris Besar Polisi Djoni Widodo mengatakan bahwa operasi kepolisian ini akan berlangsung mulai 28 April hingga 9 Mei 2022.

"Memang hari ini apel gelar pasukan dilaksanakan serentak seluruh wilayah. Namun untuk Polda NTB akan melaksanakan operasi selama 12 hari, mulainya 28 April," ujar Djoni.

Dalam kegiatan tersebut, Polda NTB melibatkan 1.658 personel dari seluruh jajaran polres kabupaten/kota.

"Nantinya pengerahan anggota akan menyesuaikan situasi di lapangan," kata dia.

Pengerahan personel di lapangan, jelasnya, akan didukung dengan keberadaan 38 pos yang terdiri dari 25 pos pengamanan dan 13 pos pelayanan.

Djoni pun memastikan pos ini akan ditempatkan oleh personel gabungan TNI, Polri, instansi dan lembaga pemerintah terkait.

Pos tersebut tersebar di seluruh kawasan yang berpotensi menimbulkan keramaian, seperti di komplek pertokoan, mal, dan objek wisata.

"Untuk urusan lalu lintas, nanti juga akan ada tim urai kemacetan, mereka akan patroli memantau kepadatan arus kendaraan, utamanya di jalur mudik, seperti di pelabuhan dan terminal," ucapnya.

Kepada masyarakat yang hendak bepergian atau pun mudik, Djoni mengingatkan agar tidak menggunakan kendaraan roda empat jenis pikap untuk mengangkut orang.

"Sesuai dengan aturan Undang-Undang Lalu Lintas Nomor 22/2009, itu memang tidak diperbolehkan, karena pikap itu untuk angkut barang. Sangat riskan kalau digunakan angkut orang, rawan kecelakaan," kata Djoni.