Mataram (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat memastikan sarana transportasi laut di wilayah itu siap melayani pemudik pada Lebaran 2022.
Kepala Dinas Perhubungan NTB, Lalu Mohammad Faozal mengatakan saat ini seluruh sarana transportasi laut telah siap khususnya di dua rute maritim, pertama yakni Pelabuhan Lembar yang dilayani ASDP, dan Pelabuhan Gili Mas oleh Pelni, seperti rute Lembar-Padangbai, Lembar-Ketapang dan Lembar-Tanjung Perak.
"Untuk rute satu khususnya dari Lembar ada 24 kapal yang disiapkan pemerintah. Ada juga rute dari kapal Pelni, Telong Kabila dan Egon melayani untuk Indonesia Timur," ujarnya di Mataram, Senin.
Kedua penyeberangan Pelabuhan Kayangan-Pelabuhan Pototano. Di sini sarana yang disiapkan sebanyak 26 kapal.
"Seluruh kapal yang beroperasi sudah dicek. Mudah-mudahan seluruh perangkat layanan siap menjelang Lebaran ini," kata Faozal.
Terkait infrastruktur jalan menuju Pelabuhan Gili Mas yang dikeluhkan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat, pihaknya secepatnya akan memprioritaskan. Sebab, Gili Mas merupakan salah satu pelabuhan di NTB yang cukup banyak mendatangkan keuntungan.
"Memang pendapatannya tinggi, walaupun jalan kita harus dibenahi terus. Karena jalan menuju Gili Mas ini adalah milik pemerintah provinsi," ujarnya.
Sementara itu terkait standarisasi pelayanan selama arus mudik Lebaran tahun ini , tetap menjadi perhatian pemerintah bersama instansi pemerintah lainnya.
"Kita standarisasi layanannya dengan bersih, sehat, nyaman dan juga keselamatan. Kalau tidak lulus, mohon maaf, kita tidak berikan operasional secara penuh," katanya.
Disinggung pergerakan penumpang mudik, diperkirakan mencapai 25 hingga 35 persen baik melalui jalur darat maupun laut sementara untuk jalur udara diperkirakan mencapai 40 persen.
Sementara itu, Sekda NTB H Lalu Gita Ariadi, mengapresiasi berbagai persiapan yang dilakukan semua otoritas pelabuhan jelang mudik Lebaran 2022.
"Kami menyampaikan terima kasih atas konsolidasi jelang hari raya Lebaran tiba," kata Gita.
Sekda berharap cuaca selama penyeberangan di bulan Ramadhan tetap dalam kondisi baik sehingga tidak menimbulkan dampak fluktuasi yang signifikan terhadap NTB.
"Bersamaan dengan harga kebutuhan pasar, kita berhadapan juga dengan dilonggarkannya perjalanan dalam negeri setelah COVID-19, sehingga Presiden mempersilahkan warga mudik setelah dua tahun kita terkurung dalam COVID-19," ucapnya.
Mengenai persyaratan seperti PCR dan antigen yang mulai dilonggarkan dengan persyaratan, Gita memperkirakan ledakan arus mudik akan lebih besar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
"Maka, mau tidak mau, kita harus segera berkonsolidasi, bagaimana kesiapan moda transportasi darat, laut, udara untuk bersinergi," katanya.
