Pemkab Lombok Tengah mendorong pemberdayaan mantan pasien TBC

id TBC,Lombok Tengah,pemberdayaan mantan pasien TBC,Pemkab Lombok Tengah dorong pemberdayaan,dorong pemberdayaan mantan pas

Pemkab Lombok Tengah mendorong pemberdayaan mantan pasien TBC

Kegiatan MoU pemberdayaan matan padien TBC di BLK Praya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa. (ANTARA/Akhyar)

Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) melakukan penandatanganan Memorandum Of Understanding (Mou) bersama Perkumpulan Keluarga Berencana indonesia (PKBI) dan Balai Latihan kerja (BLK) Lombok Tengah dalam rangka pelatihan kepada mantan pasien TB atau penyakit TBC yang ada di daerah tersebut.

"Para mantan pasien TB yang sudah dinyatakan sembuh ini, akan mendapat pelatihan dari BLK Lombok Tengah," kata Kepala BLK Lombok Tengah, Dedet Zelthauzallam saat MoU di kantornya di Praya, Selasa.

Ke depan para pasien yang sudah sembuh akan mendapatkan berbagai pelatihan. Tentunya mereka yang sudah sembuh dengan dibuktikan adanya surat keterangan dari pihak dinas kesehatan akan dilatih agar mereka memiliki banyak keterampilan.

“Kita sangat apresiasi adanya kerjasama untuk memberdayakan mantan pasien TB yang ada di Lombok Tengah, kami bisa konsen dengan pasien TB," katanya.

Karena memang untuk penyakit TB ini harus konsen dari pengobatan. Makanya banyak yang hilang pekerjaan dan ini jadi PR kita bersama agar ke depan saat sembuh mereka memiliki keterampilan. Sudah banyak program yang disediakan di BLK, sehingga nantinya pihaknya akan rutin koordinasi dengan PKBI dan berbagai stakholder lainnya yang konsen mendampingi pasien TB ini.

“Tapi yang mendapat pelatihan ini adalah pasien TB yang sudah dinyatakan sembuh,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Lombok Tengah, Suardi menegaskan bahwa, pihaknya sangat mengapresiasi adanya lembaga yang konsen mendampingi pasien TB ini. Terlebih memang tidak bisa dinafikan bahwa dalam menangani TBC, harus ekstra karena disatu sisi harus makan yang cukup dan harus juga meminum obat yang sangat rutin.

“Karena memang kalau tidak rutin meminum obat, maka itu menjadi penyebab kegagalan. Makanya perlu ada pendampingan. Di satu sisi, memang kepadatan penduduk yang berdampak ekonomi membuat TBC ini terjadi, terlebih orang TBC tidak jarang adalah kelas ekonomi menengah ke bawah," katanya.

Direktur PKBI Lombok Tengah, Milita Priatana Utami mengatakan, bahwa program pengendalian TB berbasis masyarakat yang dilaksanakan oleh PKBI didukung dengan dana Global Fund. Pelaksana program di Kabupaten atau Kota adalah Sub Sub Recipient (SSR) atau Impelementation Unit (IU). SSR atau IU kemudian menjalin kerjasama dengan Dinas Kesehatan dan puskesmas yang bersangkutan, dan lintas level Kabupaten atau Kota untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

“Jadi kerjasama ini kita lakukan juga dalam rangka membangun komitmen bersama pemerintah dalam upaya eliminasi TB dan edukasi dan sosialisasi TBC di masyarakat serta membangun kesadaran bersama akan bahayanya TB dan bagaimana pencegahan nya,” katanya.