Jakarta (ANTARA) - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengalokasikan dana Rp500 miliar dari belanja modal (capital expenditure) sebesar Rp5 triliun pada tahun 2022 untuk meningkatkan keamanan siber, termasuk pengembangan ekosistem digital perusahaan.
"Kami terus meningkatkan sistem keamanan karena BCA merupakan salah satu bank yang melakukan transaksi perbankan terbesar di Indonesia," kata Direktur BCA Haryanto Budiman dalam BCA Talk bertajuk "Waspada Modus Penipuan Siber Nasabah BCA" di Jakarta, Senin.
Menurut dia, mayoritas penipuan kepada nasabah BCA cenderung berupa rekayasa sosial alias social engineering dibandingkan dengan serangan siber kepada sistem.
Baca juga: BI catat aliran modal asing masuk Rp10,37 triliun
Baca juga: BI edukasi QRIS dan rupiah di pawai PKB
Bagi nasabah yang terkena penipuan, EVP Center of Digital BCA, Wani Sabu, mengatakan pihaknya akan mengganti 100 persen dana nasabah, termasuk penipuan social engineering yang salah satunya adalah melalui modus skimming.
Berita Terkait
Bakti BCA mendukung pelepasliaran 500 ekor tukik
Jumat, 22 Maret 2024 5:16
BCA jalin kerja sama pembayaran zakat daring
Kamis, 21 Maret 2024 5:47
Aplikasi Merchant BCA solusi digital lancarkan bisnis UMKM
Senin, 4 Maret 2024 8:05
Blu by BCA Digital cetak laba bersih Rp46,04 miliar
Senin, 4 Maret 2024 5:43
Wuling hadirkan produk inovatif dalam pameran BCA Expoversary 2024
Sabtu, 2 Maret 2024 8:03
Pemprov NTB apresiasi BCA fasilitasi 364 UMKM dapat sertifikat halal
Rabu, 31 Januari 2024 6:51
BCA Syariah adakan program WEpreneur 2 pelaku UMKM perempuan
Rabu, 17 Januari 2024 6:46
Tanam puluhan ribu pohon di Bali, Bakti BCA targetkan manfaat ekologis dan ekonomi masyarakat
Kamis, 23 November 2023 21:19