New York (ANTARA) - Mata uang Franc Swiss melonjak terhadap dolar dan euro pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), setelah bank sentral Swiss, Swiss National Bank (SNB) menyampaikan kenaikan suku bunga yang mengejutkan, sementara pound Inggris naik setelah bank sentral Inggris (BoE) memberikan kenaikan suku bunganya sendiri.
SNB bergabung dengan bank-bank sentral lainnya dalam memperketat kebijakan moneter dalam kenaikan suku bunga pertama dalam 15 tahun, meningkatkan suku bunga acuannya menjadi -0,25 persen dari -0,75 persen yang telah diterapkan sejak 2015.
Langkah tersebut menempatkan franc Swiss pada kecepatan untuk lompatan harian terbesarnya terhadap euro sejak SNB melepaskan patokan mata uangnya pada tahun 2015, dengan mata uang bersama tersebut jatuh 1,9 persen menjadi 1,019 franc, level terendah 2 bulan. Dolar AS jatuh 3,1 persen terhadap franc, dengan laju penurunan satu hari terbesar dalam sekitar 6,5 tahun.
"Selalu ada ruang untuk kejutan dari SNB, tapi saya pikir sebagian besar pedagang mata uang tidak mengantisipasi tindakan agresif seperti itu dari SNB, dan itu mengejutkan dan itu mengatur nada untuk dolar," kata Edward Moya, analis senior di Oanda.
Sebagian besar analis memperkirakan SNB akan mempertahankan suku bunga pada Kamis (16/6) dan mengisyaratkan kenaikan untuk September, meskipun beberapa bank telah memperkirakan pergerakan 25 basis poin.
Baca juga: Dolar AS sedikit naik, pergerakan suku bunga Fed
Baca juga: Dolar turun setelah Fed naikkan suku bunga
Sterling mengalami hari yang bergejolak, awalnya turun setelah bank sentral Inggris menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin, mengacaukan beberapa perkiraan kenaikan yang lebih besar untuk melawan inflasi yang melonjak, sebelum mata uang Inggris berbalik arah untuk diperdagangkan naik 1,42 persen pada 1,235 dolar AS, tertinggi versus dolar sejak 10 Juni.
Terhadap sekeranjang mata uang, dolar tergelincir 1,1 persen ke level terendah tiga hari di 103,66, sehari setelah Federal Reserve menyampaikan kenaikan suku bunga terbesar dalam beberapa dekade tetapi kemudian menurunkan prospeknya dengan memberi tahu investor bahwa pergerakan tajam seperti itu tidak mungkin menjadi biasa. Indeks tetap dekat dengan tertinggi dua dekade di 105,79 yang disentuh pada Rabu (15/6).
Berita Terkait
Menimbang opsi terbaik untuk menjaga kestabilan rupiah di tengah penguatan dolar
Jumat, 19 April 2024 7:22
Nilai tukar rupiah merosot jadi Rp15.655 per dolar AS
Kamis, 22 Februari 2024 10:06
Kurs Dolar AS menguat didorong PMI Jasa AS lebih baik
Rabu, 6 Desember 2023 8:57
Kurs dolar AS menguat didorong kenaikan imbal hasil obligasi AS
Selasa, 5 Desember 2023 8:19
Kurs Dolar menguat didorong kenaikan imbal hasil obligasi AS
Kamis, 26 Oktober 2023 9:52
Rupiah stagnan karena investor "wait and see"
Kamis, 12 Oktober 2023 15:38
Kurs Dolar AS melemah seiring kian dekat penutupan pemerintahan
Jumat, 29 September 2023 7:43
Kurs Yuan naik basis poin menjadi 7,1729 terhadap dolar AS
Jumat, 22 September 2023 9:21