Dolar AS melemah, kekhawatiran pertumbuhan tekan imbal hasil

id kurs dolar ,indeks dolar,khawatir pertumbuhan ,imbal hasil,moneter ketat,bunga tinggi,inflasi panas

Dolar AS melemah, kekhawatiran pertumbuhan tekan imbal hasil

Dokumentasi. Pegawai menunjukkan mata uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang di Jakarta (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/YU/aa)

New York (ANTARA) - Dolar melemah pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), karena imbal hasil obligasi pemerintah AS turun di tengah kekhawatiran ekonomi AS dapat meluncur ke dalam resesi setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan suku bunga yang lebih tinggi menyakitkan tetapi merupakan cara bank sentral memperlambat inflasi.

Investor khawatir bahwa kenaikan suku bunga agresif oleh bank sentral untuk menjinakkan risiko inflasi menyebabkan perlambatan atau resesi global yang tajam. Suku bunga yang lebih tinggi telah memperkuat dolar tetapi euro telah naik dalam beberapa hari terakhir karena rencana Bank Sentral Eropa (ECB) menaikkan suku bunga untuk menahan inflasi.

"Keputusan Federal Reserve menyiapkan panggung untuk langkah yang lebih besar oleh bank sentral lain dan itu memimpin euro lebih tinggi, misalnya, dan dolar Kanada lebih tinggi," kata Kathy Lien, direktur pelaksana di BK Asset Management di New York.

Inflasi harga konsumen Inggris mencapai tertinggi 40 tahun di 9,1 persen pada Mei, sementara inflasi tahunan Kanada melonjak menjadi 7,7 persen bulan lalu ke tingkat tertinggi sejak Januari 1983. Data terbaru menunjukkan harga-harga konsumen berjalan lebih panas dari yang diharapkan.

Sterling awalnya kehilangan hampir 1,0 persen karena jatuh ke level terendah satu minggu di 1,2162 dolar, tetapi telah mengurangi sebagian besar kerugian. Dolar Kanada naik terhadap mata uang AS, bergerak lebih jauh dari level 1,30 yang ditutup pada Jumat lalu (17/6/2022) dan pada Senin (20/6/2022).

Pelaku pasar terbelah antara mengakui bahwa bank sentral memperketat kondisi keuangan lebih agresif dari yang diharapkan satu atau dua bulan lalu dan kekhawatiran tentang apa dampak ekonomi yang akan terjadi, kata Marc Chandler, kepala strategi pasar di Bannockburn Global Forex.

Baca juga: Franc Swiss melonjak usai kenaikan suku bunga