Indeks Dow ditutup melonjak 823 poin, Wall Street cetak keuntungan

id Wall Street,indeks Dow,indeks S&P,indeks Nasdaq,fed fund,harga komoditas,inflasi tinggi

Indeks Dow ditutup melonjak 823 poin, Wall Street cetak keuntungan

Ilustrasi - Sejumlah pialang terlibat diskusi di lantai Bursa Efek New York, Wall Street, Amerika Serikat. ANTARA/REUTERS/Brendan/aa.

New York (ANTARA) - Wall Street naik tajam pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), dalam sebuah reli luas karena tanda-tanda perlambatan pertumbuhan ekonomi dan penurunan harga komoditas baru-baru ini mengurangi ekspektasi untuk rencana kenaikan suku bunga Federal Reserve.

Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 823,32 poin atau 2,68 persen, menjadi menetap di 31.500,68 poin. Indeks S&P 500 bertambah 116,01 poin atau 3,06 persen, menjadi berakhir di 3.911,74 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup melambung 375,43 poin atau 3,34 persen, menjadi 11.607,62 poin.

Indeks S&P 500 naik lebih dari tiga persen untuk kenaikan persentase satu hari terbesar sejak Mei 2020. Semua 11 sektor utama S&P 500 berakhir di wilayah positif, dengan sektor material dan jasa komunikasi masing-masing terangkat 3,98 persen dan 3,94 persen, memimpin kenaikan.

Untuk minggu ini, indeks S&P 500 melonjak 6,4 persen, indeks Dow bertambah 5,4 persen, dan indeks Nasdaq melambung 7,5 persen.

Saham-saham rebound minggu ini karena pasar keuangan telah bergolak atas kekhawatiran bahwa kenaikan suku bunga cepat oleh Fed untuk mengendalikan inflasi tinggi 40 tahun dapat menyebabkan resesi.

Namun, investor telah mengukur kapan pasar mungkin mencapai titik terendahnya setelah indeks acuan S&P 500 awal bulan ini mencatat penurunan 20 persen dari puncak penutupan Januari, mengkonfirmasi definisi umum dari pasar bearish.

"Beberapa pergerakan, penjual hanya kelelahan sehingga Anda tidak memiliki banyak modal untuk keluar," kata Shawn Cruz, kepala strategi perdagangan di TD Ameritrade.

Baca juga: Wall Street bervariasi di sejumlah data ekonomi dan kesaksian Powell

Volume transaksi melonjak menjelang akhir sesi karena penutupan perdagangan menandai selesainya pemulihan indeks FTSE Russell yang dilacak oleh triliunan dolar dana investor.

Sentimen konsumen AS jatuh ke rekor terendah pada Juni, tetapi warga Amerika melihat sedikit peningkatan dalam prospek inflasi, sebuah survei menunjukkan pada Jumat (24/6/2022). Data pada Kamis (23/6/2022) menunjukkan aktivitas bisnis AS melambat pada Juni.