Selong, Lombok Timur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Timur terus berkomitmen menurunkan angka stunting, hingga di bawah 20 persen, bahkan hingga 14 persen, walaupun target tersebut cukup berat.
"Target itu harus mampu diwujudkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Sekretaris Daerah Lombok Timur M Juaini Taofik pada acara perayaan Hari Keluarga Nasional (HARGANAS) ke-29 yang meramaikan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (car free day) di Taman Rinjani, dikutip dari keterangan resminya, Senin.
Peringatan Hari Keluarga tahun ini mengangkat tema “Ayo Cegah Stunting agar keluarga bebas stunting”.
"Ini adalah bagian dari upaya Indonesia menuju target nasional, yakni menurunkan angka stunting 14 persen menuju tahun 2024," katanya.
Oleh sebab itu, pemerintah daerah terus berupaya menurunkan angka stunting sesuai dengan target yang telah direncanakan pemerintah pusat. Kondisi stunting di Kabupaten Lombok Timur saat ini, warga yang mengalami stunting angkanya masih 130 ribu dari total jumlah penduduk yang mencapai 1 juta lebih.
"Kalau 130 ribu, itu artinya setara dengan penduduk se-kabupaten Sumbawa Barat,” katanya.
Kasus stunting saat ini tidak main-main, di samping menghambat pertumbuhan, kemajuan, kesejahteraan, dan kebahagiaan. Sehingga penurunan angka stunting menjadi sangat penting karena, 5 sampai 10 tahun ke depan angka stunting menjadi syarat pergaulan antar negara.
"Penurunan angka Stunting ini sangat peting ke depannya," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas DP3AKB Lombok Timur, H Ahmat mengatakan, bahwa peringatan ini merupakan upaya terus menerus untuk meningkatkan kesadaran dan peran masyarakat terhadap pentingnya keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.
“Mari sama-sama menuju keluarga berkualitas, mari cegah stunting bersama sehingga target 14 persen bisa tercapai,” katanya.
Pada kesempatan itu dilakukan pula pemberian penghargaan kepada Pemenang Lomba ADU JAK (Apresiasi Duta dan Jambore Ajang Kreativitas GenRe) Tk. Provinsi NTB. Penghargaan juga diberikan kepada camat, Kades, UPTD KBB atas partisipasi aktif dalam mendukung percepatan penurunan stunting, pencegahan perkawinan anak dan pelaksanaan program bangga kencana. Selain itu hadiah juga diserahkan kepada pemenang lomba cerdas cermat Tim Pendamping Keluarga (TPK), dan Penyuluhan PKB/PLKB.
Berita Terkait
Dinkes Mataram siapkan program dapur intensif guna turunkan stunting
Rabu, 17 April 2024 17:25
Selama tiga bulan, PLN NTB selamatkan 160 anak dari ancaman stunting
Senin, 1 April 2024 20:20
Menutup program penanganan stunting, PLN NTB berhasil entaskan 88 persen gizi buruk
Minggu, 31 Maret 2024 22:44
Bijak dalam menyikapi kenaikan harga bahan pangan
Sabtu, 30 Maret 2024 10:15
Bupati Bima mengajak para ibu perhatikan pemenuhan gizi keluarga
Sabtu, 23 Maret 2024 5:05
Cegah stunting, Pemkab Lombok Utara gelar program pencegahan kurang darah
Kamis, 21 Maret 2024 16:05
UNICEF menggelar lokakarya pembelajaran pemodelan kader posyandu
Rabu, 20 Maret 2024 17:15
Angka stunting di Lombok Tengah turun jadi 10,91 persen
Selasa, 19 Maret 2024 10:16