Polisi mengusulkan sistem drainase tanggulangi kebakaran di Gili Trawangan

id penanggulangan kebakaran,sistem drainase,kebakaran trawangan,polres lombok utara

Polisi mengusulkan sistem drainase tanggulangi kebakaran di Gili Trawangan

Petugas kepolisian mendokumentasikan peristiwa kebakaran yang terjadi di salah satu hotel ternama di kawasan Gili Trawangan, Lombok Utara, NTB, Sabtu (30/7/2022). ANTARA/HO-Polres Lombok Utara

Mataram (ANTARA) - Kepala Kepolisian Resor Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Ajun Komisaris Besar Polisi I Wayan Sudarmanta mengusulkan pemerintah agar membuat sebuah sistem drainase khusus untuk menanggulangi kebakaran seperti yang terjadi pada akhir pekan lalu di Gili Trawangan.

"Kami menawarkan sistem drainase yang disiapkan khusus untuk memadamkan api. Jadi begitu ada kejadian kebakaran, tinggal dibuka drainase-nya, langsung bisa semprotkan air menggunakan mesin. Itu yang nantinya ingin kami sampaikan ke pemda (pemerintah daerah)," kata Wayan di Mataram, Rabu.

Perihal operasional dari sistem drainase tersebut, menurut Wayan, pihak pemerintah harus bisa mengikutsertakan peran masyarakat, khususnya yang berdomisili di Gili Trawangan.

"Karena kita ketahui gili ini kan terpisah, sebuah kepulauan, jadi, apabila terjadi kebakaran, maka masyarakat di gili lah yang harus lebih dahulu memadamkan. Tidak perlu lagi menunggu petugas bawa air dari pulau seberang," ujarnya.

Terkait dengan keterlibatan masyarakat di Gili Trawangan ini juga menjadi rencana kepolisian dalam pembahasan bersama pemerintah.

"Kami tawarkan sistem itu (drainase) dibuatkan SOP. Misalkan, bagian utara yang kebakaran, warga di sebelah Barat dan Timur, sekitarnya, wajib bantu," ucap dia.

Termasuk juga dalam hal pemeliharaan sarana dari sistem pemadam kebakaran di Gili Trawangan. Menurut Wayan, hal tersebut harus masuk dalam perhatian pemerintah.

"Seperti yang kejadian kebakaran kemarin. Di situ, mesin semprot baru, tetapi tidak bisa dioperasikan, karena ada komponen yang rusak, seperti busi-nya, itu kan sayang," kata Wayan.

Terkait tawaran ini, Wayan mengakui sudah berkomunikasi dengan masyarakat serta asosiasi pengusaha di Gili Trawangan.

"Jadi, masyarakat gili sudah memahami bahwa persoalan ini harus ada solusi penanggulangan yang tepat. Mereka siap mendukung pemerintah terkait sistem ini," ujarnya.

Peristiwa kebakaran yang terjadi pada Sabtu (30/7) malam itu terjadi di salah satu hotel ternama di wilayah Gili Trawangan. Polisi mengabarkan sedikitnya ada 59 kamar hotel hangus terbakar.

Hingga kini kepolisian masih menyelidiki penyebab dari kebakaran tersebut, salah satu upaya dengan mendatangkan Tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Bali.