Dinkes Lombok Tengah percepatan pelacakan kasus TBC

id TBC,Lombok Tengah

Dinkes Lombok Tengah percepatan pelacakan kasus TBC

Kepala Dinas Kesehatan Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Suardi. ANTARA/Akhyar

Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat melakukan penyuluhan kepada masyarakat dalam rangka pelacakan mempercepat penemuan kasus Tuberkulosis (TBC) untuk mencegah penyebarannya.

"Saat pandemi COVID-19 pemeriksaan kasus TBC sempat terhenti, sehingga saat inj kembali kita melakukan upaya penemuan kasus baru," kata Kepala Dinas Kesehatan Lombok Tengah, Suardi di Praya, Kamis.

Ia mengatakan, hal itu dilakukan sesuai dengan arahan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, sehingga warga yang terkena TBC dapat dilakukan upaya pengobatan secara rutin.

"Penyakit TBC tapi bisa disembuhkan setelah dilakukan pengobatan secara rutin selama enam bulan," katanya.

Penyakit TBC ini disebabkan oleh bakteri, sehingga diharapkan masyarakat untuk menerapkan pelayanan hidup bersih menjadi kebersihan lingkungan. Ketika ada gejala seperti batuk berdarah, warga diharapkan dapat melakukan pemeriksaan ke Puskesmas supaya bisa dilakukan pengobatan.

"Ketika ada gejala batuk yang tidak bisa sembuh, segera melakukan pemeriksaan kesehatan," katanya.

Ia mengatakan, jumlah kasus TBC di Lombok Tengah secara absolut hingga saat ini mencapai 823 kasus yang terdiri dari pasien dalam proses pengobatan sebanyak 763 orang dan kasus baru sebanyak 35 orang. Sedangkan untuk target penemuan kasus TBC di Lombok Tengah itu mencapai 3100 kasus, sehingga capaian penemuan kasus di Lombok Tengah baru mencapai 26 persen.

"Target yang ditetapkan pemerintah belum tercapai, sehingga kita masih melakukan penyuluhan melalui Puskesmas," katanya.

Ia mengatakan, masyarakat yang terkena TBC harus melakukan pengobatan secara rutin setiap hari, apabila selama 6 Bulan itu dan terputus dalam minum obat, maka tidak bisa sembuh.

"Harus rutin minum obat setiap hari yang telah disiapkan pemerintah di masing-masing Puskesmas," katanya.