NTB BERHARAP KONFERENSI BIOTEKNOLOGI HASILKAN KAJIAN TEROBOSAN

id

     Lombok Barat, NTB, 4/7 (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Konferensi Bioteknologi Indonesia ke-5 digelar kawasan wisata Senggigi, Pulau Lombok, 4-7 Juli 2012, menghasilkan kajian terobosan yang mengarah kepada peningkatan produktivitas potensi alam.

     "Tidaklah berlebihan jika kami berharap konferensi bioteknologi ini, menghasilkan suatu kajian yang dapat menjadi terobosan dalam peningkatan produktivitas berbagai potensi alam," kata Sekretaris Daerah (Sekda) NTB H Muhammad Nur, saat membuka Konferensi Bioteknologi Indonesia ke-5 itu, di Senggigi, Lombok Barat, Rabu.

     Ia mengatakan, kemajuan yang telah dicapai dalam ilmu bioteknologi sudah sedemikian pesat, sehingga berbagai praktek yang dianggap mustahil di masa lalu, saat ini telah menjadi kenyataan.

     Karena itu, diperlukan langkah terobosan dalam peningkatan produktivitas sesuai potensi alam, termasuk lahan kering, sehingga mampu menyediakan bahan pangan bagi penduduk yang terus bertambah.  

     Nur mengangkapkan bahwa NTB dianugerahi keindahan alam dan keunikan tradisi dan budaya, kemurnian sumber air, bentangan pantai pasir putih, serta terumbu karang, yang kesemuanya menyimpan keanekaragaman flora dan fauna yang sangat menarik untuk disaksikan, dan tentunya untuk diteliti bagi kepentingan ilmu pengetahuan.

     Hampir dua pertiga luas daratan NTB merupakan lahan kering, yang sangat potensial untuk dikelola sebagai lahan pertanian dan peternakan, guna mendukung program swasembada pangan  dan daging, yang saat ini menjadi program pemerintah pusat, dan menjadi program unggulan daerah.

     NTB memiliki hamparan lahan kering, hidup berbagai jenis tumbuhan dan hewan, yang secara alami telah beradaptasi selama ratusan tahun dengan kondisi alam tersebut.

     "Berbagai plasma nutfah asli dari alam NTB ini, sangat potensial untuk menjadi bahan kajian para ahli bioteknologi sehingga melalu suatu rekayasa genetika, dapat menghasilkan species unggul yang resisten terhadap kekeringan," ujarnya.

     Pada kesempatan itu, Nur juga mengungkapkan bahwa NTB merupakan mozaik nusantara, miniatur Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) karena hampir seluruh etnis bangsa Indonesia ada dan berinteraksi secara harmonis di daerah itu.

     NTB merupakan daerah kepulauan, yang terdiri dari dua pulau utama yaitu Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa, serta 282 pulau-pulau kecil. NTB terdiri dari delapan kabupaten dan dua kota, dengan jumlah penduduk 4,5 juta jiwa lebih.

     Luas daratan NTB terbentang sepanjang lebih dari 20 ribu kilometer persegi, sementara luas perairan lautnya terhampar sepanjang 30 ribu kilometer persegi. Panjang garis pantai yang terbentang seluas 2.333 kilometer. 

     Konferensi Bioteknologi Indonesia ke-5 itu merupakan forum diskusi antarpara pakar, akademisi, swasta dan pemangku kebijakan, yang bertema "Green Industrial Innovation Through Biotecnology" atau inovasi industri hijau melalui bioteknologi.

     Kegiatan itu diselenggarakan Konsorsium Bioteknologi Indonesia (KBI) yang juga melibatkan pakar, akademisi, swasta dan pemangku kebijakan dari sejumlah negara, seperti Amerika, Kanada, Australia, New Zeland, Jepang, Korea, Cina, India, Inggris, Jerman dan Belanda.

     KBI merupakan organisasi profesi yang beranggotakan institusi yang melakukan kegiatan bioteknologi baik riset maupun aplikasi.

     Saat ini KBI mempunyai 44 orang anggota yang berasal dari lembaga pemerintah dan swasta, industri swasta maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan perguruan tinggi negeri maupun swasta, serta membawahi lebih dari 10.000 orang peneliti, akademisi, dan praktisi bioteknologi di Indonesia.(*)