PEMPROV NTB SIAGAKAN TRUK TANGKI AIR BERSIH

id

     Mataram, 10/7 (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menyiagakan tiga unit truk untuk mendukung pemerintah kabupaten dalam mengatasi kesulitan air bersih di lokasi tertentu di Pulau Lombok.

     "Tiga unit truk tangki sudah siap, berikut petugas dan peralatan pendukungnya, kalau dibutuhkan langsung gerak," kata Kepala Dinas Sosial Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi NTB Bachrudin, di Mataram, Selasa.

     Ia mengatakan, seperti tahun-tahun sebelumnya ketika kemarau panjang terjadi, warga di sejumlah lokasi permukiman di Pulau Lombok, kesulitan air bersih sehingga perlu dilakukan pendistribusian menggunakan truk tangki.

     Tahun ini, hingga pekan kedua Juli sudah ada lokasi permukiman yang mulai kesulitan air bersih, seperti lima desa di Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur, dan beberapa desa di Kabupaten Lombok Tengah.

     "Memang belum menyebar di banyak titik seperti tahun sebelumnya, dan Pemerintah Kabupaten tengah menanganinya, seperti di Lombok Tengah yang sudah terlayani truk tangki milik pemerintah setempat. Setiap kabupaten memiliki sedikitnya dua unit truk tangki," ujarnya.

     Bachruddin mengaku cukup intensif berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten, terutama di daerah yang "langganan" kesulitan air bersih di musim kemarau.

     Pemerintah kabupaten diminta melaporkan perkembangan kesulitan air bersih, sekaligus penanganannya.

     "Kalau kewalahan di tingkat kabupaten, segera bersurat ke pemerintah provinsi, dan kami akan tindaklanjuti sesegera mungkin, karena sudah ada tiga unit truk tangki yang disiapkan," ujarnya.

     Koordinasi dengan pemerintah kabupaten itu, kata Bachruddin, juga mencakup inventarisasi lokasi permukiman yang mengalami kesulitan air bersih dan lokasi yang berpotensi kekeringan di musim kemarau.

     Pemerintah Provinsi NTB sudah memiliki peta kerawanan kesulitan air bersih, namun akan tetap dikoordinasikan dengan pemerintah kabupaten setempat.

     "Selain daerah yang sudah dipetakan, mungkin saja ada lokasi lain yang juga kesulitan air bersih. Itu semua dikoordinasikan agar penanganannya terarah dan tepat waktu," ujarnya. (*)