Objek wisata di ujung barat Pulau Sumbawa itu tak hanya menawarkan pantai yang dihiasi pasir putih yang eksotik dan deburan gelombang menggoda, tetapi juga menyuguhkan aneka kuliner yang menggugah selera.
Pantai Maluk yang dulu hanya tempat persinggahan para nelayan melepas penat setelah seharian melaut itu kini ramai dikunjungi pelancong lokal maupun dari Pulau Lombok, bahkan luar NTB. Di objek wisata bahari itu berjejer kedai makanan yang menawarkan berbagai menu khas Sumbawa.
Sekitar tujuh tahun silam, perusahaan pertambangan PT Newmont Nusa Tenggara membenahi objek wisata itu dan membangun sejumlah kedai makanan yang dilengkapi berbagai fasilitas, termasuk tempat bermain anak-anak, agar warga di sekitarnya bisa berjualan.
Dari berbagai jenis kuliner khas "Tana Samawa" (nama lain Kabupaten Sumbawa dan Sumbawa Barat) itu yang cukup diminati banyak pengunjung adalah "singang". Menu masakan berbahan baku ikan segar ini sangat digemari oleh "Tau Samawa" (orang Sumbawa).
H Awaludin, salah seorang tokoh masyarakat di Maluk menuturkan hampir semua masyarakat Sumbawa merasa kurang lengkap kalau makan tanpa menu masakan singang. Menu masakan yang mirip dengan sop ikan ini merupakan menu utama bagi masyarakat Sumbawa.
"Kalau dulu singang hanya menu masakan yang hanya dikenal di Kabupaten Sumbawa dan Sumbawa Barat. Namun dengan kian berkembangnya industri pariwisata di 'Bumi Undru' (nama lain dari Kabupaten Sumbawa Barat), singang semakin dikenal dan digemari wisatawan yang berkunjung ke daerah ini," kata pria yang doyan menu ikan singang.
Yulianti, salah seorang pengelola kedai makanan asal Pulau Lombok yang berjualan di Pantai Maluk mengatakan, dari berbagai menu masakan yang dijualnya yang paling sering dipesan para pengunjung adalah ikan singang yang dipadukan dengan "sepat" yang juga berbahan baku ikan segar.
"Menu masakan singang ini tidak hanya digemari masyarakat asli Sumbawa, tetapi juga para pendatang baik yang berasal dari Pulau Lombok maupun Pulau Jawa yang menjadi karyawan di PT Newmont Nusa Tenggara. Bahkan para wisatawan asal luar NTB dan wisatawan asing juga menggemari menu masakan ikan singang," kata pengelola kedai yang mengaku sudah tujuh tahun berjualan di pantai Maluk.
Ia tak pernah menyangka kalau menu masakan berbahan baku ikan itu akan menjadi menu favorit, karena jenis masakan itu awalnya hanya dikenal di kalangan masyarakat Sumbawa.
Menurut ibu dua anak ini, menu ikan singang yang dipadu dengan ikan sepat paling sering dipesan para pengunjung, sehingga setiap hari dia harus menyiapkan belasan kilogran ikan segar terutama jenis ikan kakap, baronang dan ikan mangali.
"Hasil berjualan setiap hari lumayan, cukup untuk biaya hidup sehari-hari dan sebagian untuk biaya anak-anak sekolah," katanya dengan penuh semangat.
Pulau Sumbawa, terutama Kabupaten Sumbawa Barat, selain dikenal daerah yang kaya bahan tambang dan sentra peternakan, ternyata juga memiliki khazanah kuliner yang sangat menggugah selera. Salah satu adalah Singang, selain sepat.
Singang, adalah jenis masakan tradisional khas Sumbawa berbahan baku ikan segar ini yang dibumbui dengan berbagai macam rempah, seperti cabe, bawang merah, bawang putih dan kunyit sebagai bahan pewarna yang sekaligus untuk mengurangi aroma ikan yang amis.
Menggugah selera
Dari tampilannya saja, kuah Singang sudah cukup menggugah selera. Warna kuah yang kekuningan dipadu dengan warna hijau daun kemangi dan warna merah cabe rawit, menjadikan menu masakan ini terlihat segar.
Sementara rasa kuah Singang yang di dalamnya ada asam, memberikan sensasi tersendiri. Menu masakan ini terasa sedikit asam, namun itu menambah kelezatan masakan khas Sumbawa ini.
Sebelum dimasak, ikan dipotong-potong sesuai selera. Sedangkan bumbu-bumbu yang dibutuhkan seperti cabe rawit, bawang putih dan bawang merah, kemiri, laos, "ruku" (kemangi Sumbawa) dan kunyit untuk menghilangkan bau dan memberi warna masakan, asam dan minyak goreng secukupnya.
Cara memasak singang relatif mudah, semua bumbu dihaluskan, kemudian dicampur dengan asam yang telah dicairkan dengan air putih, selanjutnya bumbu digoreng dengan minyak kelapa atau ditumis sampai mengeluarkan aroma yang harum.
Setelah itu, air asam dimasukkan dan dimasak hingga mendidih, baru kemudian potongan ikan dimasukkan dan dibiarkan beberapa menit sampai bumbu mengental.
Untuk bisa menikmati menu masakan khas Sumbawa tidak terlalu sulit, karena cukup banyak warung makan yang menyediakan menu yang satu ini. Salah satunya di kedai makanan pantai Maluk.
Sekretaris Camatan Maluk H Abdul Mutahlib SPd mengakui salah satu usaha yang cukup berkembang di Maluk adalah kedai atau warung makan . Usaha-usaha tersebut memiliki grafik yang cenderung meningkat setiap tahun. Setiap satu kategori.
"Selain rumah kos, usaha yang cukup menjanjikan keuntungan di Maluk adalah rumah makan, terutama yang menyediakan menu masakan khas Sumbawa, seperti singang dan ikan sepat," ujarnya.
Pertumbuhan usaha di Kecamatan Maluk yang cukup pesat sekarang ini terutama karena Kecamatan Maluk Sebagai salah satu daerah lingkar tambang dari PT Newmont Batu Hijau. Ini merupakan salah satu faktor kuat yang mendorong perkembangan iklim usaha di Maluk dan Sumbawa Barat pada umumnya.
Wisata kuliner nampaknya masih menjadi subsektor penyerap dana wisatawan cukup besar. Pengeluaran terbesar ketiga rata-rata wisman ialah untuk wisata kuliner.
Ini menjadi salah satu daya tarik wisata di Kabupaten Sumbawa Barat, selain wisata pantai dan budaya.
Karena itu Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat akan membidik peluang pengembangan wisata kuliner. Sejumlah destinasi wisata di kabupaten dengan moto "Pariri Lema Bariri " ini akan membuat sentra-sentra kuliner, antara lain di pantai Maluk, Jelenga dan pantai Labuan Balat.
Kepala Dinas Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sumbawa Barat Drs Hajamuddin MM pihaknya akan terus berupaya mengembangkan pariwisata dalam rangka meningkatkan pendapatan asli daerah sekaligus meningkatkan pendapatan masyarakat.
"Salah satu daya tarik wisata yang kami kembangkan adalah wisata kuliner dengan menu khas Sumbawa, seperti singang dan sepat yang kini mulai diminati para wisatawan nusantara maupun mancanegara. Kekayaan masakan khas itu harus kita manfaatkan sebagai daya tarik wisata," katanya.
Karena itu, katanya, Pemkab Sumbawa Barat akan melengkapi seluruh objek wisata di daerahnya dengan membangun kedai makanan dengan menu utama masakan khas Sumbawa, seperti sepat dan singang.
Menurut dia, pusat wisata kuliner yang kini mulai dikenal wisatawan, antara lain Pelabuhan Poto Tano, di Kecamatan Poto Tano, Pantai Labuan Balat, Pantai Maluk dan Jelenga.
Kekayaan kuliner khas Tana Samawa ini akan menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung ke objek wisata di "Bumi Undru". Lezatnya ikan "singang" dan sensasi ikan sepat tidak akan terlupakan oleh para pelancong dan mereka akan datang lagi untuk menikmati lezatnya masakan khas itu. (*)
Berita Terkait
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01
Paket "K2" Pertama Mendaftar Ke KPU KSB
Senin, 27 Juli 2015 11:14
Paket "f1" didukung partai terbanyak dalam pilkada
Minggu, 5 Juli 2015 14:21
Ikan tuna NTB mengandung merkuri kadar rendah
Rabu, 10 Juni 2015 6:56