KOREM 162/WIRA BHAKTI MASIH KEKURANGAN BABINSA

id

Mataram, 17/11 (ANTARA) - Korem 162/Wira Bhakti dengan wilayah teritorial Nusa Tenggara Barat (NTB) masih kekurangan Bintara Pembina Desa (Babinsa), sehingga dalam pelaksanaan tugas pengamanan kedaulatan negara, diutamakan koordinasi dengan semua pihak terkait. "Jumlah Babinsa hanya 800-an orang, sehingga belum sesuai dengan jumlah desa yang mencapai 1.340 desa, sehingga jalinan koordinasi lebih diutamakan," kata Komandan Korem (Danrem) 162/Wira Bhakti Kolonel Inf Zulfardi Junin, pada kegiatan pembekalan peserta Latihan Integrasi Taruna Wreda Nusantara (Latsitardanus) ke-33, di Mataram, Sabtu. Latsitardanus 2012 itu dipusatkan di Pulau Lombok, NTB, selama sebulan, terhitung sejak 17 November hingga 17 Desember 2012, yang diikuti lebih dari 1.200 orang. Peserta Latsitadanus itu berasal dari para taruna tiga kesatuan di TNI yakni Angkatan Darat, Udara, dan Laut, serta polri dan taruna Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN), dan para mahasiswa. Menurut Direktur Pendidikan Akademi TNI Brigjen TNI Agung Suaradhana, secara keseluruhan peserta dan instruktur serta pembina Latsitardanus 2012 itu mencapai lebih dari 1.200 orang. Peserta dari Akademi Militer sebanyak 239 orang, Akademi Angkatan Laut (AAL) sebanyak 105 orang, Akademi Angkatan Udara (AAU) sebanyak 109 orang, Akademi Kepolisian (Akpol) sebanyak 293 orang terdiri dari taruna sebanyak 244 orang dan taruni 45 orang. Peserta dari unsur praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) sebanyak 200 orang, terdiri dari 150 orang praja laki-laki dan 50 orang praja wanita, dan mahasiswa sebanyak 162 orang, terdiri dari mahasiswa sebanyak 102 orang dan mahasiswi sebanyak 60 orang. Namun, hanya sekitar 700 orang yang dapat mengikuti kegiatan pembekalan itu, karena selain alasan tempat, juga adanya kegiatan lain yang diikuti sebagian peserta Latsitardanus. Danrem Wira Bhakti merupakan satu dari tiga pimpinan institusi yang memberi pembekalan kepada para peserta Latsitardanus itu. Dua orang lainnya yakni Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi, dan Kapolda NTB Brigjen Pol M Iriawan. Pada kesempatan itu, Zulfardi memaparkan tugas pokok TNI yang mengacu kepada Undang Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, yakni sebagai alat pertahanan negara. Korem Wira Bhakti membawahi enam Komando Distrik (Kodim), masing-masing tiga Kodim di Pulau Lombok dan tiga lainnya di Pulau Sumbawa. Kodim-kodim tersebut membawahi Komando Rayon Militer (Koramil) hingga Posramil. Jumlah kodim dan koramil hingga posramil itu tidak sebanding dengan luas wilayah daratan NTB yang mencapai 20.153,15 kilometer persegi. Pulau Lombok seluas 4.738,70 kilometer persegi (23,51 persen) dan Pulau Sumbawa seluas 15.414,50 kilometer persegi (76,49 persen). Jumlah penduduk NTB saat ini terdata sebanyak 5,4 juta, yang menyebar di 10 kabupaten/kota. Namun sebaran tertinggi ada di Pulau Lombok yang mencapai 72 persen, dan di Pulau Sumbawa sebanyak 28 persen. "Untuk tugas pengamanan kedaulatan negara di tingkat desa, Babinsa sangat diandalkan, namun sejauh ini jumlahnya relatif terbatas. Idealnya satu desa sau babinsa, sehingga kami mengutamakan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, termasuk polisi dan masyarakat karena ada satu babinsa yang menangani beberapa desa," ujarnya. Kondisi tersebut, kata Zulfardi, patut dipahami para peserta Latsitarda yang tidak lama lagi akan dilantik menjadi perwira TNI dan Polri, serta Praja IPDN, dalam pelaksanaan kegiatan selama sebulan di Pulau Lombok, NTB. (*)